Terawan menyebut bahwa pihak WHO tidak menyarankan penggunaan masker N95 untuk menangkal virus corona.
"Enggak usah (pakai), masker untuk yang sakit (saja). Tadi Pak Rani dari WHO bilang (masker) enggak ada gunanya (bagi orang sehat)," ujar Terawan.
Sejalan dengan catatan CDC bahwa penggunaan masker N95 biasanya dikhususkan bagi orang dengan gangguan pernapasan, emfisema, penyakit paru obstruktif kronik (COPD), asma, atau masalah kardio/paru harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum menggunakannya.
Baca Juga: Studi : Obat Hipertensi Berpotensi Digunakan Sebagai Obat Alzheimer
Selain itu, masker N95 biasanya lebih banyak digunakan oleh para petugas kesehatan yang lebih sering terpapar dan menangani pasien dengan berbagai penyakit.
Bagi seseorang yang ingin menggunakan masker, ada baiknya untuk memilih penggunaan masker sekali pakai atau masker bedah.
Meski demikian, Menkes Terawan menyebutkan bahwa orang-orang yang sakit wajib menggunakan masker.
Baca Juga: Diharuskan Istirahat Total, Irish Bella Tetap Tunaikan Ibadah Umroh Meski Kandungannya Lemah
"(Masker) untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit. Kalau sehat enggak perlu (pakai masker)," tutur Menkes Terawan. (*)
Source | : | CDC,Warta Korta |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar