"Saya langsung cari akar yang panjang, lalu saya lempar ke teman yang di tengah. Satu-satu tarik ke pinggir, ada enam yang tadi saya tarik," katanya.
Sementara itu, Danu Wahyu, siswa kelas 8, menuturkan, saat kejadian posisinya berada di bibir sungai.
"Saya kan naik ke permukaan. Jadi posisi saya tidak di dalam sungai saat kejadian," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Hanya Memicu Gejala Gatal, Alergi Seafood Juga Bisa Berakibat Fatal Sampai Mengancam Jiwa
Saat banjir bandang datang, lanjutnya, dia sempat melihat beberapa temannya tenggelam.
Melihat hal itu, Danu spontan langsung melompat ke dalam sungai.
"Lihat ada yang tenggelam terguling-guling, saya langsung lompat berenang. Saya tarik dua yang perempuan ke pinggir, sama satu yang (pegangan) batu di tengah (sungai)," ungkapnya.
Terlepas dari itu, dari data BPBD Kabupaten Sleman, ketujuh siswa yang berahsil diidentifikasi yaitu Sovie Aulia dari Sumberejo, Arisma dari Ngentak Tepan Bangunkerto Turi, Nur Azizah dari Kembangarum Donokerto Turi, Latifa dari Kembang Arum Donokerto Turi, Khoirunisa dari Karanggawang Girikerto Turi, serta Evita Putri dari Soprayan Girikerto Turi, dan Faneza Dida dari Girikerto Turi.
Beberapa dari siswa tersebut sudah diambil keluarganya dan dimakamkan.
Kini, tim SAR pun masih terus melakukan penyisiran guna mencari satu orang siswa yang belum ditemukan. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar