Virus grup A juga menyebabkan herpangina, lepuh pada amandel dan langit-langit lunak, yang muncul sebagai sakit tenggorokan.
Baca Juga: Beda Gejala Terinfeksi Virus Corona, Flu, dan Selesma yang Harus Diketahui Masyarakat
Hal inilah yang ternyata akhir-akhir ini banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia.
Bahkan dr. Arfianto, Sp.A dalam akun Instagram-nya menyebutkan bahwa belakangan ini banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya mengalami sariawan hingga tak mau makan dan berbicara.
Sedangkan, virus grup B menyebabkan demam dan kejang otot-otot perut dan dada yang jarang terjadi, musim panas (pleurodynia).
Subtipe kelompok A dan B dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk meningitis (radang sumsum tulang belakang dan otak).
Menurut dr. Artianto, Sp.A, herpangina tidak ada obatnya.
Bahkan anak-anak yang mengalami infeksi ini tidak disarankan pemberian antibiotik, antijamur, atau anti virus.
Cukup berikan minum secara berkala untuk mencegah dehidrasi yang membuat sang anak semakin kesakitan untuk menelan.
Selain itu, herpangina akan sembuh dengan sendirinya selama 1-2 minggu.
Bagi para orangtua yang mendapati sang anak dengan kondisi tersebut dimohon tidak panik dan tetap memeriksakan kondisi sang anak ke dokter, sembari terus diberikan cairan seperti minuman. (*)
#berantasstunting
Source | : | Instagram,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar