GridHEALTH.id - Wabah virus corona, rupanya kini telah menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia.
Bagaimana tidak, virus corona telah menjangkit di 75 negara besar di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Namun dibalik bayang-bayang virus corona, belakangan ramai diperbincangkan di kalangan para orangtua mengenai salah sati penyakit yang menyerang anak-anak.
Penyakit tersebut memiliki ciri yang hampir sama dengan sariawan.
Dilansir dari laman WebMD, penyakit ini disebut dengan herpangina atau Coxsackievirus.
Penyakit ini merupakan anggota dari keluarga virus yang disebut Enterovirus.
Sekitar 90% infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala atau hanya disertai demam.
Gejala herpangina bervariasi dari orang ke orang, tetapi dapat meliputi demam tiba-tiba, sakit tenggorokan, sakit kepala, sakit leher, pembengkakan kelenjar getah bening, kesulitan menelan, kehilangan selera makan, air liur sering menetes (pada bayi), hingga muntah (pada bayi).
Baca Juga: 6 Cara Mujarab Hadapi Stres Akibat Virus Corona Covid-19 Menurut WHO
Herpangina bisa disebabkan oleh 2 tipe, namun salah satunya biasanya menimpa pada bayi dan anak-anak.
Virus grup A menyebabkan herpangina (luka di tenggorokan) dan penyakit tangan, kaki, dan mulut, yang umum di antara anak-anak.
Anak-anak akan mendapatkan lepuh yang menyakitkan di mulut mereka, dan lesi kecil yang lembut di telapak tangan dan kaki mereka.
Baca Juga: Virus Corona Bawa 5 Dampak Positif bagi Kesehatan di Tengah Kepanikan Masyarakat Indonesia
Akibatnya, penyakit ini hampir mirip dengan hand foot and mouth disease (HFMD).
Herpangina akan hilang dengan sendirinya, tetapi dapat menyebabkan komplikasi jika anak tidak bisa minum atau makan karena rasa sakit.
Virus grup A juga menyebabkan herpangina, lepuh pada amandel dan langit-langit lunak, yang muncul sebagai sakit tenggorokan.
Baca Juga: Beda Gejala Terinfeksi Virus Corona, Flu, dan Selesma yang Harus Diketahui Masyarakat
Hal inilah yang ternyata akhir-akhir ini banyak ditemukan pada anak-anak di Indonesia.
Bahkan dr. Arfianto, Sp.A dalam akun Instagram-nya menyebutkan bahwa belakangan ini banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya mengalami sariawan hingga tak mau makan dan berbicara.
Sedangkan, virus grup B menyebabkan demam dan kejang otot-otot perut dan dada yang jarang terjadi, musim panas (pleurodynia).
Subtipe kelompok A dan B dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, termasuk meningitis (radang sumsum tulang belakang dan otak).
Menurut dr. Artianto, Sp.A, herpangina tidak ada obatnya.
Bahkan anak-anak yang mengalami infeksi ini tidak disarankan pemberian antibiotik, antijamur, atau anti virus.
Cukup berikan minum secara berkala untuk mencegah dehidrasi yang membuat sang anak semakin kesakitan untuk menelan.
Selain itu, herpangina akan sembuh dengan sendirinya selama 1-2 minggu.
Bagi para orangtua yang mendapati sang anak dengan kondisi tersebut dimohon tidak panik dan tetap memeriksakan kondisi sang anak ke dokter, sembari terus diberikan cairan seperti minuman. (*)
#berantasstunting
Source | : | Instagram,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar