GridHealth.id - Pagi tadi (8/3/20), sejumlah warga Jakarta tampak memadati wilayah Sarinah, Jakarta Pusat.
Timbulnya keramaian ini semata bukan untuk demo mogok kerja, melainkan sebagai aksi gerak perempuan dalam rangka memperingati Hari Wanita Internasional yang jatuh tepat pada hari ini.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Wanita Wajib Tahu Penyakit Berisiko Ini
Bahkan, influencer tanah air yaitu Rachel Vennya turut hadir untuk ikut serta dalam aksi gerak perempuan ini.
Banyaknya poster yang membanjiri wilayah ibu kota ini ternyata salah satunya ada yang berbunyi 'We demand SEX EDUCATION NOT SEX TUTORIAL!!!' yang 'berarti Kami menuntut PENDIDIKAN SEKS BUKAN TUTORIAL SEKS!!!'
Padahal, pendidikan seks seharusnya sudah diberikan sejak usia dini atau sejak kita duduk di bangku sekolah dasar.
Baca Juga: Wanita Ini Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Asing Akibat Jendela Kamar Kost Terbuka
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Boyke Dian Nugraha menjelaskan berbagai alasan mengapa memberi pendidikan seks sejak dini pada anak sangat penting. Menurutnya, memberi pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan seksual.
"Anak-anak kita tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini. Sementara orang yang mengincar anak ada di sekelilingnya. Ketika terjadi pelecehan seksual, anak yang tidak tahu menganggap hal itu bukan masalah," ungkap dr. Boyke, seperti dikutip dalam lifestyle.kompas.com.
Baca Juga: Orang Jepang Paling Disiplin Sedunia, Ternyata Begini Model Pendidikannya Sejak Kecil
Lebih lanjut, dr. Boyke mengatakan bahwa kurangnya pegetahuan seks bisa menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan sehingga berujung pada aborsi.
"Kasus aborsi yang tidak aman per tahun menyumbang angka kematian ibu. Itu karena mereka kurang mendapat pendidikan seks," tambah dr. Boyke.
Baca selengkapnya di artikel "Cara Memberikan Pendidikan Seks untuk Anak Berdasarkan Usianya", https://tirto.id/emi9
Oleh karena itu, pendidikan seks penting dilakukan sejak dini baik berasal dari orang tua maupun sekolah.
Bahkan, UNESCO telah menerbitkan Bimbingan Teknis Internasional tentang Pendidikan Seksualitas sebagai Comprehensive Sexuality Education (CSE) atau Pendidikan Seksualitas Komprehensif.
Pendidikan seksualitas komprehensif adalah proses pengajaran dan pembelajaran berbasis kurikulum tentang aspek kognitif, emosional, fisik, dan sosial dari seksualitas.
Pendidikan ini bertujuan untuk membekali anak-anak dan remaja dengan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang akan memberdayakan mereka untuk mewujudkan kesehatan, kesejahteraan dan martabat mereka.
Baca Juga: Terbongkar Rahasia Cantik Victoria Beckham yang Tetap Langsing dan Seksi, Ternyata Camilan
Juga untuk mengembangkan hubungan sosial dan seksual yang saling menghormati, pertimbangkan pilihan dalam memengaruhi kesejahteraan diri maupun orang lain, serta memahami dan memastikan perlindungan hak-hak sepanjang hidup mereka.
Pendidikan semacam ini seharusnya bisa menjadi satu hal yang diterapkan dalam sekolah.(*)
#berantasstunting
Source | : | lifestyle.kompas.com,UNESCO |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar