Tidak Suka Sayur, Bukan Berarti Anak Harus Kekurangan Serat, Ini Caranya

Bagi mereka atau anaknya yang sulit mengonsumsi serat yang bersumber langsung dari buah atau sayuran tadi.

Saat ini, sebenarnya sudah banyak jenis makanan yang terfortikasi yang dapat membantu mencukupi kebutuhan serat terutama untuk anak-anak.

Fortifikasi sendiri merupakan proses penambahan zat gizi dalam suatu produk termasuk serat untuk memudahkan tercapainya asupan gizi yang dianjurkan.

Sehingga dengan mengonsumsi pangan yang terfortifikasi dapat mencegah defisiensi terhadap vitamin atau mineral tertentu seperti serat ini.

Baca Juga: Cara Membuat Jus Kulit Manggis Untuk Mencegah Kanker dan Fakta Manfaatnya

Makanan yang terfortifikasi serat bisa kita temukan dalam produk susu tinggi serat.

Dari penjelasan tersebut, tak ada lagi alasan bagi kita terutama anak-anak untuk tidak terpenuhinya asupan serat harian.

Tidak suka sayur, bukan berarti anak kita harus kekurangan serat.(*)

Baca Juga: 5 Kebiasaan ini Bisa Sebabkan Kanker Usus, Banyak yang Tak Menyadarinya

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Kanker usus besar atau kanker kolorektal ternyata menjadi salah satu masalah utama di Indonesia terkait penyakit kanker. Sayangnya kebanyakan kasus, penderita kanker usus besar baru mengetahui penyakitnya itu setelah memasuki stadium tinggi. Padahal sebenarnya penyakit ini bisa dicegah dan disembuhkan jika diketahui sedari tahap awal. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui beberapa gejala awal yang mengindikasikan kanker usus besar ini. Baca selengkapnya di health.grid.id atau klik link di bio #gridhealthid #inspiringbetterhealth #kanker #kankerususbesar #penyakitkanker #indonesia #tipskesehatan #hidupsehat #cegahkanker #obatkanker #gridnetworkjuara

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Nov 6, 2019 at 5:51pm PST

 #berantasstunting

 

PROMOTED CONTENT