3. Efek interpersonal
Orang dewasa yang selamat dari pelecehan seksual mungkin kurang terampil dalam perlindungan diri.
Mereka lebih cenderung menerima menjadi korban oleh orang lain.
Kecenderungan untuk menjadi korban berulang kali ini mungkin merupakan akibat dari kerentanan umum dalam situasi berbahaya dan eksploitasi oleh orang-orang yang tidak dapat dipercaya.
Baca Juga: Setelah Wabah Corona, China Kini Dipusingkan Dengan Menumpuknya Limbah Medis
4. Efek seksual
Gangguan hasrat, gairah, dan orgasme dapat terjadi akibat hubungan antara aktivitas seksual, pelanggaran, dan rasa sakit.
Korban lebih mungkin memiliki 50 atau lebih pasangan hubungan seksual, memiliki infeksi menular seksual, dan terlibat dalam perilaku pengambilan risiko yang menempatkan mereka pada risiko tertular human immunodeficiency virus (HIV).
Remaja awal atau kehamilan yang tidak diinginkan dan prostitusi dikaitkan dengan pelecehan seksual saat kecil.
Masalah ginekologis, termasuk nyeri panggul kronis, dispareunia, vaginismus, dan vaginitis nonspesifik, adalah diagnosis umum di antara para penyintas.
Terlepas dari itu, kejadian siswi SMK di Sulawesi Utara tersebut ternyata telah terjadi pada tanggal 26 Februari 2020 saat jam istirahat.
Kini, kasus perundungan dan pelecehan seksual itu sudah ditangani pihak berwajib. (*)
#berantasstunting
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,acog.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar