GridHealth.id - Berdasarkan data statista tentang U.S. Census data and Simmons National Consumer Survey (NHCS), frekuensi penggunaan produk cat rambut di Amerika Serikat pada tahun 2019 yaitu sebanyak 1,31 juta orang.
Trend cat rambut memang telah dikenal cukup lama demi memperindah penampilan.
Tak hanya di Amerika Serikat, masyarakat Indonesia juga banyak yang mewarnai rambutnya dengan cat rambut.
Namun, tak banyak orang yang tahu kalau ternyata bahan kimia pada rambut berisiko kanker payudara pada wanita.
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Cancer, wanita yang menggunakan pewarna cat rambut permanen dan pelurus rambut kimia memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak menggunakan cat rambut.
Baca Juga: Jaga Jarak Demi Cegah Virus Corona, Tukang Cukur Pangkas Rambut Sang Pelanggan dari Kejauhan 1 Meter
Hal serupa juga termuat dalam penelitian yang dilakukan oleh kepala NIEHS Environment dan Cancer Epidemiology Group, Alexandra White, Ph.D.,
"Dalam penelitian kami, kami melihat risiko kanker payudara yang lebih tinggi terkait dengan penggunaan pewarna cat rambut, dan efeknya lebih kuat pada wanita Afrika-Amerika, terutama mereka yang sering menggunakannya." kata Alexandra White, Ph.D., seperti dilansir dari National Institutes of Health (NIH).
Namun, Alexandra White, Ph.D., tidak menemukan adanya risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Baca Juga: 7 Tanda Tiroid Bermasalah, Salah Satunya Rambut Sering Rontok
"Para peneliti telah mempelajari hubungan yang mungkin antara pewarna rambut dan kanker untuk waktu yang lama, tetapi hasilnya tidak konsisten," tutur White.
Bahkan, tak hanya kanker payudara, menggunakan produk cat pewarna juga bisa tingkatkan risiko penyakit kanker lainnya, seperti yang dilansir dari cancer.org, yaitu kanker kandung kemih, limfoma non-Hodgkin, dan leukemia.
Meskipun demikian, belum ditemukannya penelitian tentang seberapa banyak penggunaan cat rambut dapat meningkatkan risiko kanker.
Oleh karenanya, kita bisa membatasi sendiri sebeapa banyak pemakaian cat rambut agar tidak menimbulkan risiko buruk di kemudian hari.
Bagi yang ingin mewarnai rambut menggunakan cat rambut dan ingin terhindar dari risiko kesehatan, Food and Drug Administration (FDA) memberikan beberapa saran, yakni:
- Ikuti petunjuk dalam paket. Perhatikan semua pernyataan "Perhatian" dan "Peringatan"
Baca Juga: Biasa Dikonsumsi di Pagi Hari, 2 Minuman Ini Ternyata Bisa Turunkan Risiko Kanker Otak
- Pastikan untuk melakukan tes tempel untuk reaksi alergi sebelum memasukkan pewarna ke rambut. Lakukan tes patch sebelum digunakan. (Beberapa orang menjadi lebih alergi terhadap bahan-bahan tertentu sehingga kita perlu memeriksanya terlebih dahulu di tangan sebelum ke rambut)
- Kenakan sarung tangan saat mengoleskan pewarna rambut
- Jangan meninggalkan pewarna di kepala lebih lama dari petunjuk seharusnya
- Bilas kulit kepala sampai bersih dengan air setelah digunakan
- Jangan pernah mencampur produk pewarna rambut yang berbeda. Ini bisa melukai rambut dan kulit kepala.
-Jangan pernah menggunakan pewarna rambut untuk mewarnai alis atau bulu mata. Ini bisa melukai mata, bahkan mungkin menjadi buta karena FDA tidak mengizinkan penggunaan pewarna rambut pada bulu mata dan alis.(*)
#berantasstunting
Source | : | cancer.org,statista.com,nih.gov |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar