GridHEALTH. id - Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2016 menunjukkan, penggunaan alat kontrasepsi pil menempati peringkat kedua terbanyak.
Yaitu sekitar 23% dari sekitar 6,6 juta pasangan usia subur yang baru mulai menggunakan alat kontrasepsi di Indonesia. Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak dipilih dan dikonsumsi oleh wanita.
Namun sering ada anggapan pada sebagian besar wanita, bahwa setelah menggunakan pil KB dapat menyebabkan kesulitan hamil. Benarkah demikian?
Sebenarnya banyak penelitian membuktikan bahwa kondisi kesuburan wanita yang berhenti konsumsi pil KB, tidak berbeda dengan wanita yang tidak pernah mengonsumsi pil KB sama sekali.
Setelah penghentian konsumsi pil KB, maka ovulasi bisa dimulai dalam hitungan 4-6 minggu. Sebagian wanita dapat kembali hamil setelah 3 bulan berhenti menggunakan pil KB.
Anggapan bahwa pil KB mengganggu kesuburan karena pil KB dapat membuat siklus haid menjadi teratur sejak seorang wanita mengonsumsinya.
Baca Juga: Diam-diam Makin Populer, Alat Kontrasepsi Kondom Larut Buat Wanita
Baca Juga: Penderita Diabetes Rentan Covid-19 Karena Dua Hal Ini, Hadapi Dengan Persiapan Khusus
Namun ketika konsumsi pil KB dihentikan, maka siklus haid menjadi tidak teratur, bahkan tidak mendapat haid.
Lalu diambil kesimpulan bahwa pil KB menjadi penyebabnya, padahal mungkin sebenarnya siklus haid sudah sejak awal tidak teratur.
Kemungkinan lain adalah ketidakteraturan siklus haid dikarenakan proses alami penuaan. Pil KB yang dikonsumsi membuat siklus haid teratur.
Ketika dihentikan, siklus haid terkadang bisa menjadi tidak teratur akibat penuaan. Yang jelas, pil KB juga tidak akan mengganggu kondisi kesuburan organ reproduksi.
Ketika berhenti menggunakan pil KB karena ingin hamil kembali, dokter kebidanan dan kandungan bahkan menyarankan untuk menuntaskan sisa pil yang masih ada.
Biasanya dokter akan meminta untuk menunda kehamilan hingga mengalami 1-2 siklus haid dengan alasan agar lebih mudah menentukan usia kehamilan.
Namun tak perlu khawatir, jika kehamilan sudah lebih dulu terjadi, pemeriksaan USG dapat membantu memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Banyak Penderita Diabetes Stop Obat Metformin, Ini Alasannya
Bila setelah menghentikan penggunaan pil KB kemudian terjadi masalah pada siklus haid, segera konsultasikan ke dokter. (*)
#berantasstunting
Source | : | American Pregnancy Association,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar