Buku tersebut membicarakan laboratorium militer China yang menciptakan senjata biologisnya.
Bagian menakutkan dalam buku itu menyebut ada virus bernama Wuhan-400 yang merujuk pada Covid-19 yang muncul pertama kali di Wuhan.
Tapi buku itu hanyalah buku karya sastra karya Dean Koontz, yang menceritakan seorang ibu, Christina Evans, yang melakukan perjalanan untuk mengetahui apakah putranya Danny masih hidup atau jika dia meninggal selama perjalanan berkemah.
Baca Juga: 6 Kesalahan Menyikat Gigi yang Masih Banyak Dilakukan, Membuat Gigi Cepat Berlubang
Dia kemudian berhasil melacaknya ke fasilitas militer di mana dia ditahan setelah dia secara tidak sengaja terinfeksi mikroorganisme buatan manusia yang dibuat di pusat penelitian di Wuhan.
Kutipan dalam buku tersebut berbunyi:
"Saya tidak tertarik dengan filosofi atau moralitas perang biologis," kata Tina. "Saat ini aku hanya ingin tahu bagaimana Danny bisa berada di tempat ini."
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar