GridHEALTH.id - Kabar mengejutkan terkait perkembangan terbaru wabah virus Corona (Covid-19) diumumkan China belakangan ini.
Dimana negeri tirai bambu tersebut menuding Indonesia telah mengekspor virus corona baru ke negaranya.
Hal ini dikarenakan ditemukannya seorang warga yang terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kunjungan ke Indonesia.
Melansir dari Kontan (20/3/2020), warga China tersebut diketahui seorang pria bernama Zhang (35).
Ia dilaporkan mengalami gejala tidak enak badan saat setibanya dari Indonesia beberapa minggu lalu.
Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan Berpartispasi Hadapi Corona Melalui Dana Kemanusiaan Kompas
Setelah diperiksakan, Zhang didiagnosis positif (Covid-19) pasca kembali ke kampung halamannya di provinsi Shaanxi, China.
Alhasil Indonesia pun dituding telah mengimpor virus corona baru di China.
Dalam situs resmi Komisi Kesehatan Shaanxi, China disebutkan bahwa pada hari Selasa (17/3/2020) Zhang adalah orang pertama yang terjangkit dari virus impor di provinsi tersebut.
Zhang disebut menderita batuk dan demam pada 10 Maret selama dia tinggal di Indonesia.
Sayang informasi terkait di kota atau wilayah mana dia menetap sementara di Indonesia tidak disebutkan dengan jelas.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Zhang menggunakan penerbangan Dragon Air KA896 dari Indonesia ke Shanghai melalui Hong Kong pada 13 Maret lalu.
Dan dirinya tinggal beberapa waktu di Vienna International Hotel di Shanghai pada malam hari setibanya di negara asalnya.
Esok harinya, pria berusia 35 tahun itu melanjutkan perjalanan dengan mobil ke Bandara Internasional Pudong Shanghai pukul 2 siang waktu setempat.
Kemudian dari sana dirinya terbang menumpang China Eastern MU2162 sekitar pukul 5 sore dan tiba di Bandara Internasional Xi'an Xianyang di Shaanxi pada jam 7.45 malam waktu setempat.
Setelah tiba di Xi'an, Zhang memberi tahu staf bandara tentang ketidaknyamanan fisiknya.
Saat hasil pengukuran menunjukkan suhu tinggi, ia kemudian dikirim ke Rumah Sakit Pusat Xi'an pada tengah malam.
Minggu pagi dini hari, Pusat Pengendalian Penyakit Xiʻan (CDC) melakukan uji asam nukleat dan serologis padanya.
Hasilnya tes pertama asam nukleat tidak meyakinkan, sedangkan tes serologis negatif.
Sementara di tes asam nukleat kedua yang dilakukan pada hari berikutnya hasilnya positif.
Ia juga dikatakan telah menjalani pemeriksaan gejala klinis, tes darah, dan konsultasi ahli sebelumnya.
Baca Juga: Syarat Khusus Nikah Saat Wabah Virus Corona di Indonesia, Harus Pakai APD
Alhasil Zhang pun segera dipindahkan ke Eighth Hospital di Xi'an untuk diisolasi dan mendapatkan perawatan sekaligus observasi medis lainnya.
Diketahui, sebelumnya China memang dikabarkan bahwa kasus Covid-19 disana sudah semakin berkurang.
Namun belakangan Departemen Kesehatan Shaanxi mengatakan ada 80 kontak dekat baru di provinsi itu, 79 di antaranya terhubung dengan Zhang.
Menanggapi tudingan tersebut, pihak Indonesia melalui Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan dirinya belum menerima informasi mengenai masalah tersebut.
Meski begitu pihaknya akan mencoba melacak kontak dekat Zhang di Indonesia secepatnya.
“Menelusuri adalah hal tertentu, tetapi itu akan sulit. Di mana kita ingin memulai jika kita tidak tahu ke kota mana dia pergi? "Yurianto mengatakan kepada The Jakarta Post pada hari Rabu, (18/3/2020).
Baca Juga: Syarat Khusus Nikah Saat Wabah Virus Corona di Indonesia, Harus Pakai APD
Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok pun ikut angkat bicara segera menghubungi pihak pemerintah China terkait kasus yang disebut menimpa salahs seorang warga China tersebut.
“Memang, jumlah kasus dari transmisi internal di Tiongkok kini telah menurun. Mereka sebagian besar diterbangkan dari luar (China). Dari 13 kasus yang dikonfirmasi (pada hari Rabu), 12 diimpor,” Djauhari Oratmangun, Dubes Indonesia untuk China.(*)
Baca Juga: Tidak Butuh Obat Dokter, Kelompok Ini Santai Minum Urine Sapi dalam Ritual Tangkal Virus Corona
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | The Jakarta Post,kontan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar