Tujuh dari 30 pasien dalam penelitian ini memiliki gejala pencernaan tetapi tidak memiliki gejala pernapasan.
Ketika keparahan penyakit meningkat, gejala pencernaan menjadi lebih serius, para peneliti menemukan.
Pasien tanpa gejala pencernaan lebih mungkin untuk disembuhkan dan dipulangkan daripada mereka yang memiliki gejala pencernaan (60% berbanding 34%), menurut penelitian yang diterbitkan 18 Maret 2020 di American Journal of Gastroenterology.
Jika dokter hanya memantau gejala pernapasan untuk mendiagnosis Covid-19, mereka mungkin kehilangan kasus yang awalnya muncul dengan gejala lain, atau penyakit mungkin tidak didiagnosis sampai setelah gejala pernapasan muncul, para penulis menjelaskan.
"Dalam penelitian ini, pasien Covid-19 dengan gejala pencernaan memiliki hasil klinis yang lebih buruk dan risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala pencernaan.
Menekankan pentingnya memasukkan gejala seperti diare untuk mencurigai Covid-19 pada awal penyakit sebelum gejala pernapasan berkembang," Dr. Brennan Spiegel, co-editor-in-chief jurnal, mengatakan dalam rilis berita jurnal.
Baca Juga: Wanita Jangan Takut Latihan Beban, Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus
Baca Juga: Kurus Tetapi Menderita Kolesterol Tinggi, Ternyata Akibat Hal Ini
"Ini dapat mengarah pada diagnosis Covid-19 yang lebih dini, yang dapat mengarah pada perawatan lebih dini dan karantina yang lebih cepat untuk meminimalkan penularan. Masyarakat dan tenaga medis harus paham dan peduli tentang diare ini," kata Spiegel. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | WebMD,Center for Disease Control and Prevention,American Journal of Gastroenterology |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar