Jangan Gegabah, Ada Keluarga yang Nekat Bawa Jenazah PDP ke Rumah Hingga Diciumi, Akibatnya Warga Sekampung Dinyatakan ODP

"Anjuran pusat salah satu yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan yang berkontak langsung dengan pasien, kemudian kontak erat pasien PDP asal Kolaka yang meninggal," kata dr Rabiul Awal, Jumat (27/3/20), seperti dikutip dari lenterasutra.com.

Baca Juga: Perhimpunan Perawat Curhat Prihal Anggotanya yang Bunuh Diri Setelah Dinyatakan Positif Corona Covid-19

"mulai dari evakuasi jenazah sampai pemakaman, karena itu sudah terlanjur heboh. Termasuk juga kontak erat pengendara ojek online yang meninggal di indekosnya." tambahnya.

Baca Juga: 738 Kematian Dalam Semalam, Spanyol Ubah Arena di Madrid Jadi Kamar Mayat

Selain rapid test, Provinsi Sumatera Ultara juga menerima bantuan baju cover all set lengkap sebanyak 30 buah, baju coover all 100 buah, masker N95 sebanyak 600 buah, dan masker bedah sebanyak 1000 buah.(*)

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat, Sobat Grid Health. pada Jumat (20/3) lalu, World Health Organization atau WHO mengoreksi istilah Jaga Jarak Sosial (Social Distancing) menjadi Jaga Jarak Fisik (Physical Distancing). Perubahan penggunaan istilah ini disinyalir terjadi akibat makna istilah jaga jarak sosial berkaitan dengan interaksi sosial, sehingga ketika dibatasi maka akan muncul persepsi pemutusan hubungan antar manusia. Oleh karena itu WHO mengubahnya menjadi jaga jarak fisik, karena yang dibutuhkan untuk meminimalisasi penularan virus korona dengan menjaga jarak secara fisik, bukanlah pemutusan hubungan dengan orang lain. Untuk informasi lainnya seputar kesehatan, kunjungi kami di gridhealth.id ya, Sobat Gridhealth. #HadapiCorona #Gridhealth #GridNetwork #KompasGramedia #COVID19 #VirusKorona #CoronaVirus #PhysicalDistancing #JagaJarakFisik

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Mar 26, 2020 at 12:25am PDT

 #berantasstunting #hadapicorona

 

PROMOTED CONTENT