Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), efek merokok pada anak-anak termasuk serangan asma yang lebih sering dan parah, infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, dan sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
Baca Juga: Pengakuan Ahli Dari Medan; Cairan E12 Bisa Obati Covid-19 Hanya Dalam 3 Hari dan Telah di Uji di IPB
Anak-anak yang merokok sedari kecil bahkan bisa mengalami efek samping dalam jangka waktu panjang, seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, stroke, banyak jenis kanker (kanker paru-paru, tenggorokan, lambung, dan kandung kemih), infeksi pernapasan (seperti pneumonia), bisul, penyakit gusi atau penyakit mata.
Asap rokok mampu mengganggu fungsi normal jantung, darah, dan sistem pembuluh darah dengan cara yang meningkatkan risiko serangan jantung.
Sedangkan, merokok selama kehamilan dan masa menyusui menghasilkan lebih dari 1.000 kematian bayi setiap tahun.
Baca Juga: Seorang Pakar Jamin, Virus Corona Bakal Hilang 10 Juni 2020 Jika Indonesia Berani Lakukan Hal Ini
Melansir Women's Mental Health, ibu menyusui yang aktif merokok memiliki persediaan susu yang lebih rendah, dan mereka yang menyusui cenderung menyapih bayi mereka lebih awal daripada wanita yang tidak merokok.
Studi menunjukkan bahwa merokok lebih dari 10 batang per hari mengurangi produksi susu dan mengubah komposisi susu.
Bahkan ibu menyusui ini dapat mengembangkan berbagai penyakit jangka panjang pada bayi bahkan kematian mendadak. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Twitter,CDC,Women's Health |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar