Baca Juga: Akibat Berpesta Saat Pandemi Covid-19, Tamu Undangan Terinfeksi Corona, 3 Meninggal Dunia
Sars, yang membunuh ratusan pada wabah di 2003, hanya dapat menginfeksi sel yang membawa protein reseptor spesifik yang dikenal sebagai ACE2, dan protein ini memiliki kehadiran yang sangat rendah dalam sel T.
Investigasi lebih lanjut terhadap infeksi virus corona pada sel T primer akan membangkitkan "Ide-ide baru tentang mekanisme patogenik dan intervensi terapeutik," kata para peneliti dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Cellular & Molecular Immunology minggu ini.
Dilain pihak, seorang dokter yang bekerja di rumah sakit umum merawat pasien Covid-19 di Beijing mengatakan, penemuan tersebut menambahkan bukti lain pada kekhawatiran yang berkembang di kalangan medis, yang mana virus corona terkadang bisa berperilaku seperti beberapa virus paling terkenal yang secara langsung menyerang sistem kekebalan manusia.
"Virus corona novel ini, semakin banyak orang membandingkannya dengan HIV," kata dokter yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.
Baca Juga: Pro Kontra Usulan Ganjar Pranowo Soal TMP untuk Tenaga Medis
Pedapat lain pun mengatakan mengenai hal yang sama, dalam artian mendukung temuan tersebut.
Pada bulan Februari, Chen Yongwen dan rekan-rekannya di Institute of Immunology PLA merilis sebuah laporan klinis yang memeringatkan bahwa jumlah sel T manusia dapat turun secara signifikan pada pasien Covid-19,
Terutama ketika mereka berusia lanjut atau memerlukan perawatan di unit perawatan intensif, yang mungkin karena adanya penyakit berat penyerta lainnya.
Jadi semakin rendah jumlah sel T seseorang, bilamana dirinya terinfeksi virus corona Covid-19, maka semakin tinggi risiko kematiannya.
Source | : | asiaone,intisari,Jurnal peer-review Cellular & Molecular Immunology,Institute of Immunology PLA |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar