GridHEALTH.id - Banyak pemberitaan yang menyebutkan pasar ekstrem di Wuhan China sebagai asal muasal menyebarnya virus corona yang kini dikenal dengan nama Covid-19.
Awalnya berita mengenai penyebaran virus ini, dikarenakan kelelawar yang dikonsumsi.
Lalu melebar hingga ke ular, bahkan tringgiling.
Memang di pasar ektrem Wuhan China, hewan-hewan seperti itu diperjual belikan untuk dijadikan santapan.
Baca Juga: 7 Pasien Covid-19 di Jakarta Sembuh Berkat Ramuan Herbal Contravid, Sudah Dibawa ke BPOM
Akhirnya pemerintah China menutup pasar Wuhan tersebut, juga melockdown Wuhan.
Apa yang dilakukan pemerintah China membuahkan hasil.
Pemberitaan terakhir, saat hampir semua negara di dunia sibuk diserbu wabah Covid-19, termasuk Indonesia, lockdown di Wuhan sudah dicabut.
Tapi yang membuat banyak orang terheran sekaligus takut adalah pasar ekstrem di Wuhan kembali dibuka alias beroperasi kembali seperti sediakala.
Sampai-sampai Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengecamnya.
Tapi di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia WHO justru mendukung pasar hewan ini dibuka kembali oleh China.
Baca Juga: Makan Cokelat Hitam, Cara yang Menyenangkan untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh Melawan Virus Corona
Padahal keberadaan virus hingga menjadi pandemi global masih menjadi misteri yang belum terpecahkan oleh ilmuwan.
Sehingga hal itu memicu berbagai spekulasi, seperti menuduh China menciptakan virus ini.
Tapi, seperti dikutip dari Daily Mirror Rabu (15/4/20), pasar yang dikecam dunia ini sudah beroperasi kembali sejak wabah di China mulai mereda.
Video yang dirilis oleh media pemerintah China menunjukkan aktivitasnya sudah seperti biasa.
Dikatakan 90% kios di pasar itu sudah beroperasi kembali, meskipun penjualan hewan ekstrem dilarang oleh pemerintah.
Untuk diketahui, pasar yang menjual hewan ekstrem itu pun tempat perdagangan terbesar yang menjual lobster hidup.
Baca Juga: Minum Minuman Panas Untuk Mencegah Penularan Virus Corona, Ternyata Ini Kata Ahli
Baca Juga: Masker Kain Batas Pakainya Hanya 4 Jam, Dicuci Pakai Air Panas
Menurut Perdana Menteri Australia Scott Morrison, seperti dilansir dari Daily Mirror Rabu (15/4/20), "Kita perlu melindungi dunia ini terhadap sumber potensial wabah virus jenis itu."
"Aku benar-benar bingung, dengan keputusan ini. Aku pikir ini seperti tidak terduga," tambahnya.
Tapi, di sisi lain Organisasi Kesehatan Dunia WHO justru mendukung pasar hewan ini dibuka kembali oleh pemerintah China.
Dalam sebuah pernyataan, mengutip Intisari.id daru Daily Mirror, WHO mengatakan, "pasar hewan di Wuhan tidak perlu ditutup."
Namun, WHO juga memberikan alasannnya dengan memperjelas bahwa tempat itu ilegal, karena menjual hewan-hewan langka sebagai bahan makanan.
Pemerintah China diminta untuk mengawasi mereka, boleh beroperasi tetapi dilarang menjual hewan ekstrem.
Baca Juga: Gelombang Baru Virus Corona Muncul, Pakar Sebut Physical Distancing Perlu Dilakukan Hingga 2022
Kemudian, juga WHO meminta pasar itu untuk selalu menjaga standar kebersihan.
Penting, di negara China sendiri telah melaporkan 3.341 jumlah kematian akibat Covid-19, dan 82.249 kasus virus corona.
itu terhitung sejak Desember 2019 lalu.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Intisari.grid.id,Daily Mirror |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar