"Kalau sedang datang bulan dengan sangat terpaksa kita menggunakan pembalut itu biasanya mepet sebelum kami menggunakan APD kami mengganti yang baru dengan ukuran besar dan kami pakai itu sampai tugas kami selesai baru kita bisa menggantinya." ujar dr. Hilda Khoirun Nisa, saat wawancara eksklusif dengan GridHEALTH.ID.
Di saat yang bersamaan, hal demikian juga disampaikan oleh dr. Oktaviani Eka Puspasari.
Menurut dr. Okta beserta tenaga medis lainnya, agar datang bulan tidak menghambat pekerjaan merawat pasien Covid-19, mereka mencari solusi, yaitu menggunakan pembalut berukuran besar.
“Solusinya, lima menit sebelum pakai hazmat, kami ganti pembalut. Pakai pembalut yang benar-benar paling panjang. Yang ukurannya 35 cm,” kata dr. Okta.
Jadi, para wanita tenaga medis di RSD Wisma Atlet saat datang bulan harus rela bertahan dengan satu pembalut selama 8 jam.
Source | : | Voaindonesia.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar