“Sudah penuh banget, tapi mau gimana lagi? Daripada harus bolak-balik ganti pembalut, jadinya ditahan saja sampai 8 jam,” sambung dr. Okta.
Oleh karenanya, para tenaga kesehatan wanita berharap adanya pembalut berbentuk celana yang nyaman digunakan untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari. Terlebih untuk menangani pasien Covid-19 selama 8 jam lamanya.
"mungkin lebih comfortable [nyaman] kali ya kalau misalnya berbentuknya celana. Jadi kita kan buat aktivitas kalau misal jalan, turun naik lift mungkin lebih nyaman mungkin kalau menggunakan pembalut yang berbentuk celana dalam." ujar dr. Okta.
Senada dengan dr. Okta, dr. Hilda juga berharap jika ada pembalut berbentuk celana yang mudah digunakan dan tahan bocor selama berjam-jam, memungkinkan para dokter maupun tenaga medis tak perlu khawatir tembus saat bertugas.
Baca Juga: Dokter Tewas Lagi, Banyak Korban Tenaga Medis Akibat Pasien Tak Jujur?
"Itu pasti sangat membantu itu. Jadi masalah pembalut saat datang bulan saat jaga sudah tidak jadi masalah lagi." kata dr. Hilda.
Source | : | Voaindonesia.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar