Karena risikonya ini, pasien diabetes disarankan untuk tidak membatalkan appointment karena penderita diabetes adalah orang yang rentan di tengah gencarnya virus corona. Dokter juga akan mengerti.Terlebih bila kita pasien tetapnya.
Harap diketahui, untuk mengurangi risiko pada pasien diabetes, regulasi atau pengaturan gula darah harus ekstra bagus selama pandemi Covid-19.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh para peneliti di dua universitas di Taiwan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg setelah wabah SARS di tahun 2002-2004, menunjukkan bahwa rawat inap untuk penyandang diabetes merosot selama krisis, tetapi melejit sesudahnya.
Para ahli kesehatan khawatir bahwa masalah serupa dapat muncul sebagai hasil dari pandemi Covid-19. "Bahkan meskipun penyandang diabetes dan penyakit kronis lainnya tidak tertular Covid-19, tetapi karena penyakitnya tidak dikelola dengan baik saat ini, akan menjadi momok menakutkan pada sistem kesehatan," kata Andrew Toy, presiden dan chief technology officer dari startup asuransi kesehatan Clover.
Baca Juga: Berantas Stunting : Jangan Sampai Anak Terhambat Cita-citanya Akibat Stunting, Ini Cara Mencegah
Baca Juga: Sering Sembelit? Konsumsi 7 Makanan Pelancar Buang Air Besar Ini
Beberapa pasien diabetes datang dengan kondisi di luar kendali. Orang-orang dengan kondisi khusus kadang ragu-ragu untuk datang ke rumah sakit dan itu mengakibatkan masalah kecil berubah menjadi situasi krisis yang berbahaya,” ujar Dr. Mark Anderson, kepala petugas medis Christus Health di Texas.
Source | : | WebMD,GridHealth.ID,American Diabetes Association,guesehat.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar