"Satu yang tidak diketahui yang mempengaruhi kedua jenis tes adalah interaksi antara waktu dan akurasi," ujarnya dikutip dari Nature.
Jika tes dilakukan terlalu cepat setelah seseorang terinfeksi dan tubuh tidak punya waktu untuk mengembangkan antibodi, tes ini dirancang untuk mendeteksi infeksi virus corona dalam tubuh.
Namun jika tes dilakukan terlalu cepat, itu bisa melewatkan infeksi (infeksi tidak terlihat atau bisa dikatakan negatif Covid-19).
Melihat beberapa faktor tersebut, bisa jadi menajdi salah satu alasan mengapa hasil tes PCR sang PDP asal Bali tersebut selalu berubah-ubah.
Baca Juga: Keluarga Tenaga Medis Kena Bacok, Korban Merayap untuk Minta Tolong dengan Kondisi Berlumur Darah
Terlepas dari itu, Satgas Buleleng telah melaporkan kasus yang menimpa PDP tersebut pihak WHO. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com,ncbi,Nature |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar