Sebuah tim yang dipimpin oleh Shi telah menemukan pada 2018 bahwa manusia mungkin dapat terpapar virus corona langsung dari kelelawar setelah melakukan penelitian, menurut Beijing News.
Sementara itu, banyak pihak di seluruh dunia, termasuk Presiden Amerika Donald Trump menuduh, bahwa virus, secara resmi dikenal sebagai SARS-CoV-2, berasal dari institut ini, yang memiliki laboratorium berlantai empat dengan tingkat keamanan maksimum.
Dikutip dari New York Post, Trump mengatakan pada hari Rabu (22/04/20) bahwa Washington sedang mencoba untuk menentukan apakah virus corona pertama kali menyeberang ke manusia secara tidak sengaja selama percobaan dengan kelelawar di lab Wuhan.
Tetapi China bersikeras bahwa WHO tidak menemukan bukti bahwa virus corona buatan manusia.
Institut Virologi Wuhan, yang menyimpan lebih dari 1.500 jenis virus mematikan, mengkhususkan diri dalam penelitian 'patogen paling berbahaya', khususnya virus yang dibawa oleh kelelawar.
Baca Juga: Bisa Mengurangi Stres, Berikut 6 Manfaat Berpelukan bagi Kesehatan
Baca Juga: 7 Manfaat Minum Air Lada, Turunkan Berat Badan Hingga Sehatkan Tulang
Meskipun para ilmuwan percaya bahwa virus itu menyerang manusia dari binatang buas yang dijual sebagai makanan di pasar sekitar 4 kilometer dari laboratorium, para penganut teori konspirasi meyakini bahwa virus mematikan itu adalah buatan pemerintah China yang akan digunakan sebagai senjata biologis.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Daily Mail,WHO,New York Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar