GridHEALTH.id - Pada 2 Mei 2020, jumlah kasus baru virus corona (Covid-19) yang dilaporkan Indonesia ada sebanyak 292, hingga saat ini jumlah total kasus Covid-19 yaitu 10,483.
Ternyata, bukan hanya negara Indonesia yang melaporkan adanya penurunan jumlah kasus Covid-19, tetapi juga Iran.
Baca Juga: Update Covid-19; 14 Provinsi di Indonesia Tidak Melaporkan Kasus Baru Covid-19
Berdasarkan data yang dicatat Worldometers, Iran melaporkan jumlah kasus baru Covid-19 sebanyak 802 kasus. Jumlah itu menjadi jumlah laporan terendah sejak 10 Maret 2020.
Iran diketahui mengumumkan kasus pertama virus corona (Covid-19) pada pertengahan Februari. Sampai dengan Sabtu (2/5/20) kemarin, total kasus Covid-19 di Iran yaitu 96.448.
Baca Juga: Fatality Rate Indonesia Kasus Corona Disorot , Lampaui Italia dan Iran
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Kianoush Jahanpour menyebut, pada Sabtu kemarin ada penurunan yang jelas dalam jumlah infeksi virus corona di Iran.
"Ini menunjukkan penurunan yang jelas dalam jumlah infeksi baru dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir, meskipun kami sedang dalam pengujian," kata juru bicara kementerian kesehatan, Kianoush Jahanpour di televisi pemerintah, dikutip dari Thejakartapost, Sabtu (2/5/20).
Jahanpour mengungkap, sebanyak 77.350 dari mereka yang dirawat di rumah sakit telah dipulangkan. Dari jumlah itu, dia mengklaim itu sebagai salah satu persentase pemulihan tertinggi di dunia.
Baca Juga: Oleh Virus Corona Manusia Sudah Kelimpungan, Padahal ada 12 Jenis Virus Paling Mematikan di Bumi
Sementara, jumlah kasus kematian baru dari Covid-19 naik sedikit menjadi 65 dalam 24 jam terakhir, yang mana mencapai total 6.156, kata Jahanpour.
Meski begitu, para ahli dan pejabat, meragukan akan angka kasus virus corona yang Sabtu kemarin sempat mengalami penurunan.
Terkait hal ini, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi memperingatkan bahwa penurunan jumlah infeksi dapat dengan cepat berbalik.
"Saya menekankan bahwa penurunan stabil ini rapuh," kata Harirchi.
Menurutnya, jika melakukan sedikit kecerobohan justru bisa menyebabkan Iran mengalami kasus virus corona yang makin parah.
"Kecerobohan dalam pertemuan, pembukaan kembali (bisnis) dan mengamati protokol kesehatan dapat membuat negara menghadapi masalah serius lagi." ujar Harirchi.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap 5 Negara Ini Berisiko Sebarkan Virus Corona, Warga Diminta Waspada
Dia juga meminta pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran sektor kesehatan, yang katanya telah terkena tekanan fiskal akibat sanksi AS dan kontraksi ekonomi global yang dipicu oleh virus corona.
Dalam upaya pencegahan wabah virus corona (Covid-19), Iran telah menutup berbagai ruang publik sejak Maret lalu, seperti sekolah, universitas, dan bioskop.
Baca Juga: Korban Tewas Akibat Corona Bertambah, Korsel dan Iran Siaga Satu
Namun, pihak berwenang secara bertahap sejak 11 April telah mengizinkan pembukaan kembali bisnis yang ditutup, seperti dilansir dari aa.com.tr.
Tak hanya itu, Iran juga berencana untuk membuka kembali masjid di beberapa bagian negara yang secara konsisten bebas dari virus corona.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | thejakartapost.com,aa.com.tr |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar