GridHEALTH.id - Kepergian Didi Kempot untuk selama-lamanya nyatanya meninggalkan duka mendalam di hati para penggemarnya.
Didi Kempot meninggal dunia diduga akibat sakit jantung, pasa Selasa (5/5) pagi.
Pria yang menggaungkan tembang campursari berbahasa Jawa yang ramah di telinga ini harus meninggalkan segala ketenaran dan segala hingar bingar dunia hiburan.
Bahkan Didi Kempot harus meninggalkan sebuah kolaborasi baru dengan Yuni Shara, yaitu lagu bertajuk 'Kapusan Janji'.
Namun, rupanya Didi Kempot sudah menunjukkan gejala sakit saat melakukan rekaman bersama Yuni Shara.
Kakak Didi Kempot, Lilik Subagyo juga menuturkan bahwa sang adik memiliki riwayat asma sejak kecil.
"Waktu kecil dulu pas TK ada (riwayat penyakit) asma, pas sudah gede enggak kambuh lagi, normal. Capek, kecapekan sih dia banyak kegiatan," tutur Lilik.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB di Medan Tegas, Tak Pakai Masker KTP Disita
Meski demikian, beberapa kerabat dan keluarganya mengaku bahwa Didi Kempot sempat mengalami sesak napas sebelum akhirnya meninggal dunia.
Menurut penuturan dokter, sesak napas yang dialami mendiang Didi Kempot merupakan dampak dari penyakit jantung yang diderita.
Namun gejala lain sempat dialami Didi Kempot di tengah rekaman lagu barunya bersama Yuni Shara.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Didi Kempot Alami Kelelahan hingga Keluhkan Sesak Napas
Hal ini diungkapkan kakak kandung Didi Kempot saat dihubungi Kompas TV pada Selasa (5/5).
"Saya diajak ke hotel buat rekaman itu. Malamnya dia keluar, bilang mau ke rumah sakit bentar, katanya kakinya bengkak," ucap Lilik.
Beberapa ahli menyebut kaki bengkak merupakan salah satu tanda sakit jantung yang tidak disadari.
Berdasarkan laman Medline Plus, pembengkakan kaki bagian bawah disebut juga dengan edema.
Ketika jantung tidak bekerja juga, aliran darah melambat dan kembali ke pembuluh darah di kaki.
Hal ini menyebabkan cairan menumpuk di jaringan.
Pada penderita penyakit jantung, sering kali terjadi penyempitan pembuluh darah.
Pasokan darah yang buruk ke kaki dapat menyebabkan rasa sakit, pegal-pegal, lelah, terbakar, atau tidak nyaman pada otot-otot kaki, betis, atau paha.
Gejala tersebut biasanya muncul saat berjalan atau berolahraga, dan hilang setelah beberapa menit setelah istirahat.
Kaki orang yang mengalami edema tak hanya membengkak, namun mungkin terasa dingin saat disentuh, dan kulitnya mungkin terlihat pucat. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas TV,medlineplus.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar