GridHEALTH.id - Italia dikenal dengan tim sepakbola yang selalu cepat dalam aksinya membuat gol di lapangan hijau.
Begitu juga di dunia otomotif, negara Italia terkenal dengan kendaraan jet daratnya, mulai dari mobil hingga motor. Contoh, Ducati untuk motor, Ferrari untuk mobil.
Baca Juga: Virus Corona Terdeteksi Hingga Sperma Pasien, Potensi Penularan Lewat Hubungan Intim?
Bahkan di arena balap pun pembalap Italia terkenal lihai berlomba, dan selalu melesat tercepat di depan. Seperti pembalap motor GP Valentino Rossi.
Tak sampai itu untuk urusan tercepat. Saat dunia di landa Pandemi Covid-19, Italia menjadi negara tercepat menduduki renking pertama dunia menyalip China dan Amerika dalam jumlah manusia yang terinfeksi dan meninggal dunia karena Covid-19.
Baca Juga: Agar Tak Terinfeksi Covid-19, Penting Bagi Ibu Hamil Pahami 3 Hal Berikut
Bayangkan saja, data dari WHO (08/05/2020), seluruh dunia terkonfirmasi Covid-19 3.726.292, meninggal 257.405, dan total negara yang diserang virus Covid-19 ada 215 negara. Terbanyak alias peringkat satunya Italia.
Tapi dibalik itu, ada satu fakta mengejutkan, Italia menjadi negara tercepat dalam menemukan vaksin virus corona.
Baca Juga: Penting Diketahui, Berikut Manfaat dan Efek Samping Terapi Plasma Konvalesen
Baru-baru ini Italia, melansir Daily Mirror pada Rabu (6/5/20), secara resmi mengumumkan temukan vaksin yang bisa menetralkan virus corona.
Para peneliti dari Takis Biotech, berbasis di Roma mengumumkan antibodi yang diciptakannya, bisa menyelamatkan nyawa di seluruh dunia.
Mereka berencana melakukan uji coba pada manusia sesegera mungkin.
Para ilmuwan mengklaim, temuan ini bisa mencegah manusia yang terkena virus corona untuk diselamatkan.
Uji coba akan dimulai pada musim gugur tahun ini.
Baca Juga: Indra Penciuman yang Selalu Menjadi Alat Andalan Meramal Roy Kiyoshi tak Ampuh Lagi, Karena Masker?
Sebelumnya, melansir Intisari (08/05/2020) Sekretaris Kesahatan Inggris Matt Hancock, mengatakan, kemungkinan vaksin Covid-19 tidak akan diproduksi tahun ini.
Namun, sejauh ini Italia justru berencana segera mungkin melakukan upaya untuk menyelesaikan vaksin penetral virus corona.
Kepala Eksekutif perusahaan, Luigi Aurisicchio, mengatakan, "Sejauh ini, kami berusaha menjadi yang pertama di dunia untuk menciptakan penetral virus corona dengan vaksin."
Ini adalah salah satu dari beberapa di seluruh dunia yang berjuang keras menemukan vaksin, sekaligus menjadi solusi di tengah pandemi ini.
Aurisicchio mengatakan kepada kantor berita Italia, Ansa, "Ini bukanlah kompetisi."
"Jika kita menggabungkan kekuatan dan keterampilan kita bersama, kita semua bisa menang melawan virus corona," katanya.
Para peneliti telah mencobanya dengan manyuntikkannya ke tikus, dengan kode genetik kloning, dan mengatakan mereka menemukan hasilnya.
Baca Juga: 4 Kelebihan Tempe yang Disepelekan, Baik untuk Gula Darah hingga Saat Pandemi Virus Seperti Saat Ini
Baca Juga: 4 Kelebihan Tempe yang Disepelekan, Baik untuk Gula Darah hingga Saat Pandemi Virus Seperti Saat Ini
Lima kandidat vaksin menghasilkan respon antibodi yang kuat, setelah 14 hari, kata para ilmuwan yang melakukan penelitian itu.
Dari lima di antaranya dua adalah yang paling dominan.
Tes tersebut, sejauh ini telah dilakukan oleh Institut Nasional untuk Penyakit Infeksi Lazzaro Spallanzani.
Baca Juga: Indonesia Segera Jalankan Fase Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19
Tetapi perusahaan membutuhkan dukungan dari pemerintah Italia dan mitra internasional, untuk melakukan uji coba klinis.
Sebelumnya, Hancock memperingatkan bahwa orang Inggris harus menemukan cara hidup berdampingdan dengan virus corona.
Karena, tidak ada jaminan bahwa vaksin akan ditemukan dalam waktu cepat, sementara virus corona sangat mudah menular kepada manusia.
Baca Juga: Tak Boleh Mandi di Saat Hujan Deras, Ternyata Ini Bahayanya
Baca Juga: Indonesia Segera Jalankan Fase Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19
Dia mengatakan pada Sky News, "Jika vaksin tidak dapat ditemukan, maka kita harus belajar menemukan cara hidup berdampingan dengan virus ini."
"Misalnya pengujian skala besar, dan melacaknya melalui kombinasi teknologi dan pelacakan kontk manusia," katanya.
Universitas Oxford saat ini sedang menguji tusukan pada manusia, dan jika berhasil bukan tidak mungkin vaksinya akan diproduksi tahun ini.(*)
Baca Juga: Alasan Kuat Laboratorium Virologi Wuhan Dituding Sebagai Tempat Covid-19 Berasal
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | intisari,Daily Mirror |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar