GridHEALTH - Walau Miskin Negara Kiribati Hingga Kini Terbebas dari Wabah Covid-19.
Masyarakatnya mempunyai makanan favorit kelapa.
Kelapa di Kiribati sudah seperti makanan pokok. Hampir sama halnya dengan nasi di Indonesia.
Di Kiribati kelapa disebut dan dikenal dengan nama moimoto.
Baca Juga: Terungkap, Fakta Dibalik Tangkai Cabai yang Bisa Kurangi Rasa Pedas
Selain airnya diminum, daging buahnya di Kiribati dimanfaatkan sebagai makanan bubur.
Ternyata, dari hasil penelitian moimoto alias kelapa lah yang membuat negara Kiribati terbebas dari wabah virus Covid-19.
Negara Kiribati terletak di Pasifik Tengah, yang merupakan gugusan pulau, yang memiliki populasi 116.000 dan mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1979.
Harus diakui, negara Kiribati mempunyai pesona alam pantai dan laut yang sangat menakjubkan.
Tapi karena itu pula negara Kiribati memiliki ancaman geografis naiknya permukaan laut.
Baca Juga: Fix, WHO Sebut Virus Corona Tak Akan Pernah Hilang, Sepakat Berdamai Seperti Kata Jokowi?
Baca Juga: Ditemukan Gejala Baru Covid-19 di Indonesia, Pasien Alami Mual Muntah dan Diare
Menurut laporan Daily Express Selasa (12/5/20), di negara Kiribati banyak pohon kelapa tumbuh.
Dan ternyata karena kelapa membuat masyarakat Kiribati mempunyai kekebalan dari virus Covid-19.
Rooti Tianaira, seorang guru sekolah dasar di Tarawa, Kiribati, mengatakan pada Mirror, "Kami menggunakan moimoto untuk bertahan melawan virus."
"Buah ini sangat kaya akan vitamin A dan vitamin C," katanya.
"Nenek moyang kami juga makan kelapa parut, dan noni (buah asli lainnya), yang dikenal rasanya menyengat, tetapi memiliki khasiat kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Hanya di Indonesia, Buka Puasa dengan Kolak yang Jauh Lebih Baik Manfaatnya daripada Es Buah
"Kami makan sarapan dengan itu setiap hari, dan juga minum todak asam (jus kelapa fermentasi," imbuhnya.
"Mereka semua kuat dari penyakit," singkatnya.
"Jadi kami menggunakan buah-buahan ini untuk membangun sistem kekebalan tubuh kami, mereka banyak dijual di kios dan jalan-jalan," paparnya.
Namun, melansir Intisari.id (13 Mei 2020), Rimon Rimon seorang jurnalis setempat membantah klaim itu, dia mengatakan teori itu mungkin untuk memasarkan dagangannya.
Dia mengatakan, "Sebenarnya, menjual kelapa tidak biasa di Tarawa."
"Tidak semua orang memiliki pohon kelapa sendiri, terutama di daerah penduduk padat, jadi mereka yang tidak bekerja menjual kelapa," katanya.
Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran
"Mengatakan bahwa kelapa bisa mencegah virus corona, itu adalah hal yang baru bagiku," jelasnya.
Meski demikin, Rimon mengatakan, rumor konyol tentang kaitan kelapa dengan virus corona, di media sosial memicu banyak yang mengikutinya di negara maju.
"Ini adalah masalah besar di sini," jelas Rimon.
Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran
"Masalahnya banyak yang percaya bahwa kelapa bisa mencegah Covid-19," katanya.
Sementara itu banyak masyarakat yang menyebarkan kabar itu tanpa membedakan palsu atau tidaknya.
Di negara itu hanya ada dua sumber informasi, dari siaran pers dan Kementerian Kesehatan.
Jadi benar tidaknya buah kelapa untuk cegah infeksi virus Covid-19, masih perlu diteliti lebih lanjut.
Pastinya buah kelapa memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Karena buah kelapa kaya zat gizi penting, mulai dari airnya hingga daging buahnya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | intisari,Daily Express |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar