GridHEALTH.id - Aktor senior Henky Solaiman tutup usia di umur 78 tahun, Jumat (15/5/2020).
Belum jelas penyebab pasti Henky Solaiman mengembuskan napas terkahirnya, namun dirinya diketahui sempat mendapatkan perawatan awal tahun ini lantaran menderita kanker usus.
Bahkan anak Hengky Solaiman, Verdi Solaiman mengatakan akibat operasi pengangkatan kanker usus yang telah dijalani, ayahnya itu sangat membutuhkan donor darah golongan AB.
"Operasi kanker usus bisa dibilang berhasil," kata Verdi Solaiman, membenarkan kabar ayahnya yang menjalani operasi pengangkatan kanker usus, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Makanan Inflasi Ini Picu Sel Kanker Makin Ganas, Henky Solaiman Meninggal karena Kanker Usus
Menurut Verdi Solaiman, salah satu kekhawatirannya ketika Hengky Solaiman menjalani operasi adalah, terjadi kekurangan darah.
"Setelah operasi itu sudah stabil. Tapi Hemoglobinnya masih rendah. Harus tetap transfusi darah," ucap Verdi Solaiman.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Puasa Di Tengah Pandemi Virus Corona
Bintang film bernama lengkap Zulverdi Amos Solaiman itu menyebutkan ayahnya sempat mengalami perdarahan yang diduga berasal dari sambungan usus setelah pengangkatan tumor.
Saat itu Henky Solaiman harus berada di Ruang ICU untuk terus menjalani donor darah dan mendapatkan perawatan intensif.
Terlebih golongan darah yang dibutuhkannya sangat sulit didapatkan yakni golongan darah AB.
Baca Juga: Mengerikan, Ini yang Terjadi Akibat LockDown karena Covid-19 di Dalam Bioskop dan Mal
"Kemarin tinggal dua kantong darah. Saya sudah sumbang 3 kantong. Memang butuh darah AB karena jarang banget darah AB," jelas Verdi Solaiman.
Akibatnya kondisi Henky Solaiman belum normal kembali karena tekanan darahnya belum stabil.
Diketahui, penyakit kanker memang bisa menurunkan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh penderitanya.
Menurut Mayo Clinic kondisi ini bisa diperparah pula oleh obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi. Obat kemoterapi bisa juga menurunkan produksi darah.
Jika terus dibiarkan kondisi ini bisa menyebabkan mereka terkena anemia (kekurangan sel darah merah) yang memicu kematian. Sehingga transfusi sel darah merah dibutuhkan untuk kondisi ini.(*)
Baca Juga: Pria Ini Punya Hobi Benturkan Kepalanya ke Pohon Setiap Hari, kok Tidak Geger Otak Ya?
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar