GridHEALTH.id - Meningggalnya perawat RS Royal Surabaya yang tengah hamil 4 bulan, rupanya menambah haru kisah perjuangan para tenanga medis di tengah pandemi corona ini.
Perawat bernama Ari Puspita Sari ini mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (18/5) lalu, usai dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Kakek Kurus PDP Corona Sakti Kalahkan 2 Perawat Berhazmat, Dobrak Pintu Kamar Rumah Sakit
Video detik-detik perawat Ari Puspita Sari saat menjadi Pasien dalam Pengawasan (PDP) dengan menggunakan bed (tempat tidur) khusus pasien Covid-19 pun turut menjadi viral.
Sebelum gugur, Ari Puspita Sari sempat mendapat perawatan di RS Royal Surabaya, lalu dipindah ke RSAL Dr Ramelan Surabaya.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Kembali, Anak-anak di Prancis dan Finlandia Terinfeksi Covid-19
Namun dibalik kabar meninggalnya, Ari rupanya tidak menangani pasien positif Covid-19 seperti yang tersiar kabar di luar sana.
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya menyebut, Ari sudah lebih dari setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.
Dia bertugas di tempat layanan yang bukan untuk pasien Covid-19.
Baca Juga: Proyek Bill Gates Untuk Danai Riset Virus Corona Dihentikan, Ada Apa?
"Beliau bertugas di tempat layanan pasien biasa, bukan pasien Covid-19," ungkapnya, Senin (18/5).
"Kalau tim corona enggak boleh hamil,” tambahnya.
Dewa belum tahu dari mana Ari bisa terpapar virus corona.
Namun sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspita Sari dilakukan tracing (penelusuran) dan isolasi.
"Terpapar macam-macem dari rumah bisa dari resiko pekerjaan bisa untuk tracing-nya biar temen-temen dinkes yang mentracing karena kan punya porsi masing-masing," ujar Dewa.
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Puasa Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh Hingga Jarang Sakit
Meski begitu, rupanya Ari Puspita Sari telah mendapat perawatan intensif selama 3 hari di RS Royal Surabaya, dan dipindahkan ke RSAL Ramelan pada Jumat (15/5).
"Sebelumnya di sini (RS Royal), 3 hari terus dipindah RSAL Dr Ramelan 2 hari dan pagi tadi meninggal," katanya.
Sementara itu, Humas RSAL dr Ramelan, drg Aldiah membenarkan bahwa dari hasil tes Swab PCR yang dilakukan RS Royal, menunjukkan bahwa Ari positif terinfeksi virus corona.
"Pas tanggal 15 masuk RSAL. Hasil swab diambil di RS Royal kan jadi sudah bisa diketahui hasilnya psoitif," katanya.
Baca Juga: Selain Sebabkan Kelaparan, Matahari Lockdown Sebabkan 12 Gangguan Kesehatan pada Tubuh Manusia
Namun, ia mengaku tidak mengetahui pasti kapan hasil tersebut keluar.
Aldiah memprediksi, tes Swab PCR biasanya 4-5 hari setelah pengecekan.
"Aku enggak tahu kapan keluarnya (hasil swab) tapi dirawat di RS Royal sejak 8 Mei. Kalau swab itu kan pemeriksaan keluar 4-6 hari, berarti kan bisa jadi sebelum masuk RSAL sudah keluar hasil positif itu," ujarnya.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Lupa Hari selama WFH Bisa Jadi Tanda Stres Akibat Pandemi Corona
Terlepas dari itu, kepergian Ari Puspita Sari ini mendapat untaian doa dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyebut perawat tersebut adalah seorang pahlawan. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar