BKKBN disebut telah memperkirakan akan ada 420.000 bayi lahir pada awal tahun depan di Indonesia.
Prediksi ini didasarkan pada estimasi penurunan penggunaan alat kontrasepsi hingga 10 %, sementara jumlah pengguna kontrasepsi di seluruh Indonesia ada di kisaran 28 juta orang.
"Kalau sekarang yang KB pakai alat kontrasepsi itu 28 juta pasangan, kalau menurun 10 % saja itu berarti ada 2,8 juta yang biasanya pakai sekarang tidak pakai," terang Hasto.
Baca Juga: Demi Baju Lebaran, Warga Rela Berdesakan di Zona Merah Covid-19 di Tanah Abang
"Kemudian 2,8 juta itu, yang hamil kan 15 % (berdasarkan rumus yang dipakai), sekitar 420 orang. Itu sangat signifikan, karena di Indonesia jumlah persalinan kan setahun 4,8 juta rata-rata. Kalau naik 420.000 saja selama 3 bulan, kan sudah lumayan," lanjutnya.
Lonjakan angka kelahiran ini dikhawatirkan dapat memperburuk kasus stunting serta meningkatnya angka kematian ibu dan bayi.
Baca Juga: Ada Rencana Kelas Standar, BPJS Wacanakan Tak Ada Lagi Kelas 1 Hingga Kelas 3
Source | : | Kompas.com,American Pregnancy Association |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar