Psikolog Dinuriza Lauzi, M.Psi, mengatakan, orang yang memiliki social climber berbahaya bagi diri sendiri.
"Sosial climber dinyatakan berbahaya saat mereka melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hal yang diinginkan, bahkan bisa sampai merusak citra dirinya dengan melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan," ungkap Niza, dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Lucinta Luna Gunakan Narkoba karena Depresi hingga ingin Bunuh Diri, Inilah Ciri-cirinya
Social climber memang belum dinyatakan sebagai penyakit, hanya sebagai fenomena karena terpengaruh dengan semakin maraknya media sosial yang menampilkan tren gaya hidup mewah.
Jika fenomena social climber ini tidak diubah, maka akan berdampak pada kondisi finansial hingga mempengaruhi kualitas hidupnya.
Bahkan social climber bisa berdampak pada kondisi kejiwaan yang mengganggu dan akhirnya menjadi penyakit kejiwaan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar