GridHEALTH.id – Dari berbagai berita dan kenyataan di lapangan diketahui, pasien dengan penyakit penyerta seperti stroke, diabetes, jantung, dan darah tinggi, lebih besar risikonya bila sampai terinfeksi virus corona, dengan angka kematian dua kali lebih tinggi daripada mereka yang tanpa penyakit.
Namun ada kabar baik bagi penderita diabetes. Para peneliti telah menemukan obat yang dapat membantu mencegah penyebaran Covid-19 di seluruh tubuh pasien diabetes.
Studi baru menunjukkan bahwa kelas obat diabetes, yang disebut inhibitor dipeptidyl peptidase 4 (DPP4), dapat mengikat virus corona Covid-19 dan menghentikannya dari replikasi dalam sel manusia.
DPP4 dikenal dengan nama obat yang berakhiran – tin, seperti Vildagliptin, Linagliptin, Gemigliptin, Anagliptin, dan lain-lain.
Inhibitor dipeptidyl peptidase 4 ( DPP-4 inhibitor atau gliptin ) adalah kelas hipoglikemik oral yang memblokir enzim dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4). Mereka dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus tipe 2 .
Glukagon meningkatkan kadar glukosa darah, dan inhibitor DPP-4 mengurangi kadar glukagon dan glukosa darah.
Baca Juga: Peneliti Sebut Golongan Darah A Rentan Virus Corona, Golongan Darah O Lebih Kebal
Baca Juga: 6 Tanda Dini Serangan Stroke, Tekanan Darah Tinggi Salah Satunya
Mekanisme inhibitor DPP-4 adalah untuk meningkatkan kadar incretin ( GLP-1 dan GIP ), yang menghambat pelepasan glukagon , yang pada gilirannya meningkatkan sekresi insulin , mengurangi pengosongan lambung, dan menurunkan kadar glukosa darah .
Para peneliti dari University of Waterloo, Kanada, menggunakan perangkat lunak komputasi baru untuk melihat struktur tiga dimensi protein Covid-19 dan melihat efek dari obat-obatan tersebut, lapor Fox News yang dikutip Medical Daily.
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kepada kita struktur molekul protein Covid-19, yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan virus dalam sel inang," kata Praveen Nekkar, ketua peneliti dan profesor di Sekolah Farmasi Waterloo, dalam sebuah pernyataan.
Orang dengan masalah gula darah ditemukan memiliki risiko infeksi dan komplikasi yang lebih tinggi. Studi ini menunjukkan bahwa obat dengan DPP4 bisa efektif dalam menyembuhkan Covid-19 pada pasien diabetes dan pada akhirnya pada orang yang terinfeksi.
Nekkar dan rekan-rekannya sekarang berencana untuk menggunakan kembali obat-obatan yang ada untuk memberi dunia alat baru untuk memerangi Covid-19.
Sebab menurutnya, menemukan dan mengembangkan obat baru dapat memakan waktu 10 hingga 15 tahun dan biaya lebih dari satu miliar dolar.
"Covid-19 mendatangkan benacana saat ini dan kami membutuhkan pilihan pengobatan farmakoterapi yang baik sesegera mungkin, itu sebabnya kami mulai menyelidiki penggunaan kembali obat," tambahnya.
Baca Juga: Studi : Susu, Yoghurt dan Keju Dapat Mencegah Risiko Munculnya Stroke
Baca Juga: Virusnya Menyebar Begitu Cepat, Ternyata Begini Cara Kerja Covid-19
Para peneliti pun bertujuan bisa bekerja dengan mitra lain untuk menganalisis lebih lanjut efek positif dari obat diabetes pada pasien Covid-19.
Nekkar mengatakan mereka pertama-tama akan menganalisis inhibitor DPP4 dalam kultur sel dengan Covid-19 dan kemudian pindah ke uji klinis untuk membuktikan kemanjurannya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan yang tersedia di pasaran untuk Covid-19.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Isolasi Diri Virus Corona, Kapan Dilakukan?
Tetapi para peneliti di seluruh dunia berharap untuk memberikan alat yang efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dalam satu atau dua tahun mendatang. (*)
Source | : | Medical Daily,Center for Disease Control and Prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar