GridHEALTH.id - Usai menjadi polemik, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa akhirnya buka suara terkait masalah dua mobil PCR bantuan dari BNPB pusat.
Meski menanggapinya dengan santai, Khofifah enggan banyak berkomentar terkait Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dibuat 'marah-marah' oleh polemik tersebut.
Lebih lanjut, Khofifah memilih menyerahkan hal tersebut kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi.
Menurutnya Joni lebih memahami masalah terkait penggunaan mobil PCR itu.
"Mobilnya yang koordinasi dengan (pemerintah) pusat adalah Pak Suban (Ketua Logistik), tapi beliau lebih tahu, monggo Pak Joni," kata Khofifah yang meminta Joni menjelaskan masalah 2 Mobil PCR itu.
Baca Juga: Kasus Corona Pabrik Sampoerna Picu Perang Panas Khofifah dan Risma
Joni lantas menuturkan, ada salah paham antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya karena adanya missed komunikasi.
Hal itu utamanya dikarenakan adanya pesan yang tak tersampaikan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke Gugus Tugas Jawa Timur.
Joni menyatakan dua unit mobil Laboratorium PCR bantuan dari BNPB itu sudah dioperasikan sejak hari pertama dan kedua mobil datang.
Baca Juga: Bayi 6 Hari Positif Corona, Jadi Kasus Pasien Termuda dan Pertama di Indonesia
Namun, saat hari ketiga Pemkot tidak mengomunikasikan kebutuhan atau agenda permintan pemeriksaan dengan menggunakan mobil tersebut.
Sehingga mobil tersebut sudah terlanjur dikirimkan ke daerah lain yaitu Tulungagung dan Lamongan yang juga memiliki antrean yang panjang.
Kemudian sorenya pada tanggal 27 Mei 2020 penggunaan mobil PCR digeser ke Asrama Haji, namun lantaran sudah sore hanya mampu mengerjakan sebanyak 10 sampel.
Baca Juga: Update Covid-19; Peneliti di ITB Ciptakan Alat Pembunuh Virus Corona
Pemeriksaan di Asrama Haji kembali dilanjutkan di keesokan harinya untuk mendiagnosa secara pasti orang-orang yang tengah diisolasi di Asrama Haji.
Hingga ada 100 sampel yang dikerjakan di titik tersebut.
“Di tanggal 28 Mei 2020 itu saat malamnya mobil kedua datang. Kami pun rundingan dan ternyata identifikasinya Sidoarjo juga membutuhkan dan sudah menunggu lama. Bahkan ada pasien yang sudah berhari-hari belum di- PCR maka kami kirimkan satu unit mobil dan seharian di sana,” kata Joni.
Saat dua unit mobil sudah standby di RS Darurat Covid-19, sore harinya Gugus Tugas Jatim kembali berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terkait operasional mobil PCR.
Baca Juga: Tentang Covid-19 dan Yang Dilakukan Via Vallen Usai Sang Adik Dinyatakan Positif Virus Corona
Gugus Tugas menanyakan terkait kebutuhan penggunaan mobil tersebut, namun ternyata ada pesan yang tidak tersampaikan.
“Sorenya sebelumnya kita diskusi untuk memutuskan kemana mobil ini akan dioperasionalkan. Bu Feni menugaskan stafnya namanya Bu Deni, tapi tidak disampaikan kepada kami hari ini Kota Surabaya acara (pemeriksaannya) apa. Maka kami kirimkan mobilnya ke Tulungagung dan Lamongan. Di tengah jalan (hari ini) pagi-pagi beliau telepon minta saya agar dua-duanya mobil tersebut di Surabaya saja, padahal ini sudah jalan,” kata Joni.
Baca Juga: Dokter Dibuat Heran Suhu Tubuhnya Dikategorikan Bukan Manusia
Adanya pesan yang tak tersampaikan itulah yang akhirnya membuat salah paham dan viral terkait kisruh penggunaan mobil lab PCR antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya.
Padahal seharusnya jika missed komunikasi tersebut bisa diluruskan dengan baik dan benar, kejadian kisruh tersebut tidak perlu terjadi.
Mobil PCR bantuan BNPB Pusat yang sempat membuat marah Wali Kota Tri Rismaharini itu akhirnya sampai di Kota Surabaya, Sabtu (30/5/2020).
Kedua mobil tersebut pun langsung dikerahkan untuk melayani tes swab di sejumlah titik di Kota Pahlawan tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan Gigit Jari, Tak Ada Nama Jakarta di 102 Daerah yang Diperbolehkan Terapkan New Normal
Diketahui kota Surabaya kini menjadi daerah dengan kasus Covid-19 di Jawa Timur.
Dikutip dari situs infocovid19.jatimprov.go.id, Jumlah kasus Virus Corona di kota Surabaya hingga hari Minggu (31/5/2020) berjumlah 2608 pasin yang terkonfirmasi positif.
Sementara di Jawa Timur sendiri berjumlah 4848 kasus Covid-19.
Dari 4848 Kasus, sebanyak 3731 pasien sedang dalam masa perawatan, sebanyak 654 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 412 pasien dinyatakan telah meninggal dunia.(*)
#bereantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas TV,infocovid19.jatimprov.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar