GridHEALTH.id - Baru-baru ini, artis yang juga pemain film, Dwi Sasono dikabarkan ditangkap aparat kepolisian lantaran penyalahgunaan narkoba.
Ditangkapnya Dwi Sasono pun mengejutkan publik, sebab pemain film 'Mendadak Dangdut' itu selama ini selalu terlihat mengumbar kebahagiaan di media sosial.
Bahkan, Dwi Sasono kerap kali membagikan kebahagiaan bersama keluarganya dalam sebuah video yang diunggahnya di kanal YouTube miliknya, yaitu thesasonos family.
Melihat kebahagiaan yang dibagikan oleh Dwi Sasono dan keluarga pun menjadi pertanyaan besar, lantaran kabar perihal ditangkapnya bapak dari tiga anak itu karena narkoba.
Sebuah studi mengungkap bahwa kenyataanya orang yang terlalu sering pamer atau menunjukkan kebahagiaan dalam hubungan asmara di media sosial ternyata belum tentu bahagia dan rukun.
Baca Juga: Reaksi Warganet Usai Mengetahui Dwi Sasono Ditangkap 'Gak Kaget Sih, Penampilannya aja Gitu'
Dilansir dari Greatist, sebuah studi menunjukkan data bahwa penggunaan media sosial sering kali memiliki korelasi negatif dengan tingkat kepuasan hubungan.
Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkap, individu dengan banyak profil media sosial sering mengalami peningkatan risiko depresi.
Seorang ahli Diversity Content, A. Rochaun Meadows-Fernandez mengungkapkan bahwa mereka yang sering mengunggah status romantis secara berlebihan digambarkan sebagai individu yang mencoba menebus kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam hubungan cinta mereka lewat media sosial.
Sebab, apa yang mereka tunjukkan merupakan cara membangun realitas yang diinginkan, namun bukan yang mereka rasakan.
Baca Juga: Survei Terbaru, Orang Indonesia Merasa Hidupnya Tak Bahagia Saat Berusia 48 Tahun!
Bahkan, Seksolog Nikki Goldstein mengatakan, pasangan yang berlebihan berbagi momen bahagia itu mengompensasi rasa tak aman atau retakan dalam hubungan mereka, seperti dikutip dari Tribunnews.
Sehingga mereka mencari pengakuan dari teman-teman maupun pengikut di media sosial dengan membagikan momen yang terlihat bahagia.
"Seringkali mereka yang paling sering mengunggah, mencari validasi hubungan mereka dari orang lain di media sosial," kata Goldstein.
Baca Juga: Memori Indah Ternyata Dapat Membuat Anak Lebih Sehat dan Bahagia Saat Dewasa
Kendati demikian, menurut studi yang dipublikasikan Psychology Today, pasangan yang terlihat bahagia di media sosial ternyata juga bisa bahagia di dunia nyata.
Studi yang melibatkan 350 pasangan pengguna Facebook aktif, menunjukkan bahwa mereka berbagi kemesraan di media sosial karena didorong salah satu dari dua alasan yang sangat berbeda.
Alasan itu yakni benar-benar bahagia atau sebagai pembuktian hubungan mereka baik-baik saja.
Baca Juga: Studi : Orang yang Mandi Lama Ternyata Cenderung Tak Bahagia
Ketika seseorang berbagi momen kemesraan secara normal, seperti foto bersama dan informasi tentang kekasih, itu dapat menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Namun, ketika hubungan seseorang ditampilkan di Facebook mencerminkan lebih banyak kasih sayang daripada yang mereka ditunjukkan di kehidupan nyata, maka ada kemungkinan bahwa mereka berada dalam hubungan kurang memuaskan.
Baca Juga: Hari Valentine, Cinta dan Kasih Sayang Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh
Meski begitu, mereka yang tidak berperilaku mesra di media sosial, bukan berarti tidak bahagia.
Sebab setiap pasangan mempunyai caranya tersendiri dalam menggambarkan hubungan mereka, baik yang ditunjukkan melalui media sosial maupun di kehidupan nyata.(*)
#berantassunting #hadapicorona
Source | : | greatist.com,Psychology Today |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar