GridHEALTH.id - Indonesia akan bersiap menyambut kehidupan baru di saat masih berlangsungnya pandemi virus corona yang disebut kenormalan baru alias new normal yang diperkirakan mulai pekan depan.
Setelah berbulan-bulan masyarakat harus berada di rumah karena penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), aktivitas direncanakan mulai dibuka sedikit demi sedikit.
Pandemi virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada akhir Maret lalu.
PSBB mewajibkan peliburan sekolah dan perkantoran non-esensial serta pembatasan transportasi umum.
Daerah pertama yang mengimplementasikan PSBB adalah Provinsi DKI Jakarta. Kini sudah lebih dari 20 daerah yang menerapkan kebijakan tersebut.
Sejak pemberlakuan PSBB, laju pertumbuhan kasus corona di Tanah Air melambat. Selama 2-31 Maret, rata-rata penambahan pasien positif corona nyaris 30% per hari.
Baca Juga: Penderita TBC di Indonesia Masih Tinggi, Pantas Jokowi Minta Jangan Hanya Fokus ke Covid-19 Saja
Baca Juga: Kisah Pilu Tsamara, Gadis Cilik Dari Sragen yang Meninggal Akibat Digigit Kutu Kucing
Namun sejak PSBB berlaku, lajunya melambat sangat signifikan. Pada 1 April-30 Mei, persentase pertumbuhan kasus adalah 4,85% per hari.
Dengan pertimbangan sosial-ekonomi plus penyebaran virus yang mulai melambat, Presiden Jokowi ingin agar Indonesia bisa segera kembali menggulirkan aktivitas publik.
Namun tidak bisa sebebas dulu, tetap ada protokol kesehatan yang harus dipatuhi seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mengutamakan kebersihan. Hidup berkompromi dengan virus corona ini disebut dengan new normal.
"Kita ingin tetap produktif, tapi aman Covid-19. Dalam menuju tatanan baru itu kita juga melihat angka-angka, melihat fakta di lapangan," kata Jokowi dikutip dari Kompas.com (26/05/20).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengumumkan ada 102 kabupaten/kota yang sudah masuk kategori zona hijau dan siap menjalankan new normal. Sementara Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat akan mengakhiri masa PSBB diperkirakan masing-masing pada 4 Juni dan 12 Juni.
Namun demikian, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 juga mencatat masih ada pertambahan kasus positif virus corona baru (Covid-19) menjelang penerapan new normal.
Berdasarkan data penanganan Covid-19 per Senin (1/6) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif Covid-19 masih terus bertambah.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Baca Juga: Istri Tak Kunjung Hamil? Suami Tak Perlu Malu Segera Periksa ke Dokter
"Konfirmasi positif Covid-19 hari ini meningkat 467 orang, sehingga totalnya menjadi 26.940 orang," ujar Jurubicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam jumpa pers virtual di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur.
Namun penambahan ini juga diikuti dengan meningkatnya pasien yang dinyatakan sembuh. "Kasus sembuh meningkat dengan 329 orang, sehingga total menjadi 7.637 orang," sebut Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini.
Baca Juga: Waspadai Rambut Rontok Pada Anak Akibat Gangguan Penyakit Alopecia Areata
Baca Juga: Keseringan Pakai Masker Bisa Timbulkan Masalah Kulit , Ini Tips Agar Wajah Tetap Mulus
Sementara itu, pasien positif yang belum bisa disembuhkan dan akhirnya meninggal masih bertambah hari ini. Meski demikian, jumlahnya lebih rendah dibandingkan pertambahan kemarin yang sebanyak 40 orang.
"Kemudian kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 28 orang, sehingga menjadi 1.641 orang," demikian Achmad Yurianto.
Source | : | Kompas.com,detik.com,Siaran Pers |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar