Dikutip dari The Guardian, Rapid test sendiri merupakan salah satu metode skrining awal yang banyak digunakan saat ini untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh.
Tes dilakukan karena MR ingin datang ke wisuda anaknya di Surabaya.
Namun, MR tiba-tiba kesal dan mengamuk di lobi karena mengetahui alat rapid test telah habis.
Terlebih ia juga tidak terima karena sudah mendaftar dan menunggu sejak pagi.
Diketahui bahwa kuota rapid test tersisa dua sebab dalam sehari kuota rapid test dibatasi hanya 10.
MR kemudian memukuli tenaga kesehatan rumah sakit.
"Pelaku tidak terima dan mendatangi tenaga medis kita dan langsung dipukul itu," ujar Tony dikutip dari Tribunjatim, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: Seharian di Jalanan, Pengemudi Ojek Online Dapat Bantuan Untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar