"Jadi ini sudah yang kedua kali. Pertama itu di tanggal 2 Juni 2020, dan seperti biasa, saya di bantu oleh dokter, petugas penyuluhan dan bidan desa," ujar Fatmawati, melansir Kumparan.com (9 Juni 2020).
Kemudian jelasnya, untuk hari ini pihaknya telah menjadwalkan pelayanan pengobatan di Desa Daenaa.
Menurut keterangan Fatmawati, pasien yang berkunjung untuk melakukan pengobatan berjumlah 26 orang.
Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19
Tetapi yang mempunyai gejala klinis yang mengarah ke antraks berjumlah 11 orang.
"Dari hasil pemeriksaan sudah dua kali dilakukan, sampai hari ini berjumlah (total) 23 orang yang bergejala antraks," tandasnya.
Salah seorang warga yang terinfeksi, Anton Hasan, mengatakan "Yang ada di rumah itu 3 orang yang kena. Saya dan anak saya dua orang lagi. Saya tidak tahu kalau akan jadi seperti ini. Yang saya tahu biasa saja. Tapi setelah satu minggu, sudah ada gejalanya, sampai ini sudah jadi bengkak begini."
Baca Juga: Cara Mudah Mendeteksi Tanda-tanda Hamil Muda Usia Kehamilan 2 Minggu
Source | : | Kompas.com,Antaranews,Kumparan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar