GridHEALTH.id - Kasus Corona di Indonesia Masih Tinggi, Virus Antraks Sudah Menginfeksi 23 Orang di Gorontalo Sulawesi.
Itulah kenyataannya yang harus dialami Indonesia.
Untuk diketahui dan menjadi pelajaran kita semua, kemarin, Selasa (9/6/2020), Indonesia mencatatkan rekor tertinggi untuk kasus virus corona (Covid-19) baru dalam 24 jam.
Baca Juga: Forbes Ungkap Indonesia Posisi 97 dari 100 Negara Aman Corona
Dilaporkan ada 1.043 kasus virus corona baru dalam 24 jam.
Dengan begitu, total ada 33.076 kasus positif virus corona di Indonesia.
Ternyata awal Juni masyarakat Indonesia di Gorontalo dikagetan dengan munculnya kembali virus antraks.
Hal ini diketahui setelah 23 orang di Provinsi Gorontalo, terdeteksi menunjukan gejala terinfeksi virus antraks.
Kepala Puskesmas Limboto Barat, Fatmawati Palilati menjelaskan untuk pelayanan pengobatan seperti saat ini, pihaknya sudah melaksanakan dua kali, dan tentu juga pelayanan seperti ini akan terus diupayakan.
"Jadi ini sudah yang kedua kali. Pertama itu di tanggal 2 Juni 2020, dan seperti biasa, saya di bantu oleh dokter, petugas penyuluhan dan bidan desa," ujar Fatmawati, melansir Kumparan.com (9 Juni 2020).
Kemudian jelasnya, untuk hari ini pihaknya telah menjadwalkan pelayanan pengobatan di Desa Daenaa.
Menurut keterangan Fatmawati, pasien yang berkunjung untuk melakukan pengobatan berjumlah 26 orang.
Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19
Tetapi yang mempunyai gejala klinis yang mengarah ke antraks berjumlah 11 orang.
"Dari hasil pemeriksaan sudah dua kali dilakukan, sampai hari ini berjumlah (total) 23 orang yang bergejala antraks," tandasnya.
Salah seorang warga yang terinfeksi, Anton Hasan, mengatakan "Yang ada di rumah itu 3 orang yang kena. Saya dan anak saya dua orang lagi. Saya tidak tahu kalau akan jadi seperti ini. Yang saya tahu biasa saja. Tapi setelah satu minggu, sudah ada gejalanya, sampai ini sudah jadi bengkak begini."
Baca Juga: Cara Mudah Mendeteksi Tanda-tanda Hamil Muda Usia Kehamilan 2 Minggu
Masih menurut pengakuan Anton, dirinya terinfeksi atraks setelah sebelumnya mengonsumsi daging sapi.
Menurut Anton, di pasar dirinya membeli kepala sapi, karena menurutnya banyak dagingnya.
Tapi sayang, Anton tak menyadari kalau daging yang ia beli sudah terpapar antraks.
Gorontalo diserang virus antraks bukan baru pertama kalinya. Melansir Kompas.com (18 Januari 2019), wabah penyakit antraks kembali menyerang masyarakat di Kabupaten Gorontalo setelah beberapa waktu lalu menyerang ternak dan warga.
Setidaknya, 2 orang dinyatakan positif terpapar penyakit ini dan dalam penanganan rumah sakit di Limboto.
Baca Juga: Studi di Belanda: Anak-anak Bukan Penyebar Virus Corona yang Utama
Baca Juga: Waspadai Kencing Berbusa, Bisa Jadi Gejala Awal Gagal Ginjal
Korban adalah warga Bakti Kecamatan Pulubala yang telah mengonsumsi daging kambing yang mereka potong sebelumnya.
“Sudah positif antraks, mereka dalam penanganan rumah sakit. Satu orang sudah dinyatakan sembuh total, namun yang lain masih dalam penanganan dokter,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Gorontalo Femi Umar, Jumat (18/1/2019).
Beberapa tahun sebelumnya, tepatnya 2016, memang Gorontalo pernah terkena musibah antraks.
Setidaknya, pada waktu itu, melansir Antaranews.com (2 Agustus 2016), Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat sejak April 2016, sudah ada 62 warga yang terinfeksi antraks kulit.(*)
Baca Juga: BUMN Susun Pemetaan Covid-19, Indonesia Berada di New Normal dan Death Zone, Apa Maksudnya?
#brantasstunting
#HadapiCorona
Source | : | Kompas.com,Antaranews,Kumparan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar