"Saya menduga orang-orang ini akan terlibat dalam perilaku bermasalah dalam hal kesehatan selama pandemi," ujar dia.
Para peneliti melakukan survei terhadap 502 orang dewasa di AS selama akhir Maret, menilai kepribadian mereka, dan mengukur seberapa baik mereka mematuhi anjuran seperti jarak sosial.
Di saat mayoritas partisipan melaporkan mereka bersedia bertindak demi melindungi orang yang dicintai dan orang lain, sebagian partisipan mengatakan mereka mengabaikan anjuran dan bersikap tidak peduli.
Mereka yang menolak anjuran itu, menurut Blagov, memiliki tingkat kepribadian psikopat yang lebih tinggi, termasuk neurotisme, pengambil risiko, dan kecenderungan kejahatan.
"Orang-orang yang memiliki skor tinggi pada sifat-sifat ini cenderung mengklaim, jika mereka terinfeksi Covid-19, mereka bisa secara sadar atau sengaja menularkan virus kepada orang lain," kata Blagov.
Blagov menambahkan, ada kemungkinan orang-orang ini adalah penyebar dan memiliki dampak tidak proporsional pada pandemi karena gagal melindungi diri mereka dan orang lain.
Meskipun temuan ini menghasilkan fakta baru, Blagov mengingatkan perlunya lebih banyak penelitian lanjutan.
Baca Juga: Pembatasan Jumlah Penumpang Dihapus, DPR : 'Jangan Korbankan Rakyat'
Baca Juga: 4 Alasan Boleh Meninggalkan Rumah di Masa Karantina Saat PSBB
Baca Juga: Keseringan Pakai Masker Bisa Timbulkan Masalah Kulit , Ini Tips Agar Wajah Tetap Mulus
"Hasil ini tidak berarti penyakit virus semata-mata disebarkan oleh orang tidak bertanggung jawab atau tidak pengertian. Bisa jadi mereka yang tidak mengindahkan peraturan untuk menjaga jarak dan lainnya, melakukannya karena kurangnya pengetahuan.” (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengabaikan Aturan Social Distancing Adalah Tanda Psikopat?", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/10/164750020/mengabaikan-aturan-social-distancing-adalah-tanda-psikopat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar