GridHEALTH.id - Seorang seniman asal Surabaya bernama Taufik Monyong membuat heboh media sosial.
Bagaimana tidak, pria yang juga Ketua Dewan Kesenian Jatim itu diketahui membuat video yang menantang diri untuk menghirup mulut pasien positif Covid-19.
Hal ini dilakukan demi membuktikan bahwa virus corona khususnya di Surabaya sudah lenyap alias tidak ada lagi.
Ia juga mendukung upaya pemerintah yang hendak menerapkan era hidup baru atau New Normal.
Sebab menurutnya semua sektor perekonomian harus segera dipulihkan. Maka dari itu ia mengajak publik untuk bergotong royong.
"Saya Taufik Hidayat atau Cak Monyong tanggung jawab kalau memang masih ada yang terpapar 200, 2.000 saya bertanggung jawab.
Saya akan mencoba apakah orang tersebut Covid-19 atau tidak, saya akan datang, datang ke rumah sakit kalau diperintah oleh pemerintah untuk saya sedot Covid-19-nya, Kalau saya tidak mati, berarti sudah tidak ada Corona," ucap Monyong.
Diketahui sampai saat ini Kota Surabaya masih menjadi zona merah penyebaran virus corona di Jawa Timur.
Untuk update virus corona di Surabaya hingga Kamis (11/6/2020), masih terjadi peningkatan yakni bertambah 188 kasus positif Covid-19.
Sehingga total kasus positif corona di Surabaya hari ini adalah 3627 kasus.
Namun, ada juga kabar menggembirakan yakni peningkatan jumlah pasien sembuh.
Meski tak terlalu tinggi, jumlah pasien sembuh Covid-19 perlahan meningkat 6,5 %, totalnya kini 923 orang.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan jumlah tersebut merupakan data yang dimiliki Pemkot Surabaya per Selasa (9/6/2020) kemarin, ada tambahan 56 pasien yang sembuh.
Baca Juga: Lock Down Dibuka, Bukannya Senang Keluar Rumah, Banyak Murid di China Pilih Bunuh Diri
Namun terkait tantangan Cak Monyong yang viral tersebut, penularan Covid-19 memang terjadi akibat kontak langsung dengan pasien yang positif.
Menurut CDC, virus corona SARS-CoV-2 menular dari orang ke orang, seperti infeksi pernapasan lainnya.
Penularan ini termasuk tetesan pernapasan yang dihasilkan saat seseorang bersin dan orang lain menghirupnya.
Bahkan, virus dapat menular saat tangan menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi.
Meskipun dapat dengan mudah menghindari berada di dekat seseorang yang jelas-jelas sakit atau mengambil tindakan pencegahan terhadap virus yang ada di udara menggunakan masker, menghindari virus yang berada di permukaan hampir tidak mungkin.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Geram Tahu Anak Buahnya Tak Pakai Masker; Mutasi, Harus Keluar!
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | YouTube,tribunnews,CDC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar