Penolakan bahkan terjadi pada lokasi pemakaman yang dikhususkan untuk para pasien Covid-19.
"Jadi kita buat kuburan Covid khusus, di sana juga ditolak," ujar Nurdin.
Nurdin mengatakan pihaknya telah menangkap sejumlah provokator yang sengaja membuat ricuh suasana.
"Tapi kita mulai tangkap orang-orang itu provokator," tegasnya.
Baca Juga: Rapat Bansos Covid-19, Anggota DPRD dan Pemerintah Kabupaten Ricuh dan Saling Adu Jotos
Barulah setelah terjadi penolakan pemakaman jenazah Covid-19, kerusuhan berlanjut pada aksi pengambilan paksa jenazah PDP.
"Ini merembet ke pengambilan jenazah paksa," kata Nurdin. "Kita tidak kekurangan pengamanan, jadi dia memang hebat ini."
Gubernur kelahiran Parepare itu menduga ada pihak yang terganggu di saat pemprov Sulsel mulai bisa menangani Covid-19.
Source | : | Kompas.com,TribunWow |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar