Dari 22 warga tersebut, 21 warga membantah pernah melakukan kontak dengan pasien positif itu.
"Yang 21 orang ini tidak mengaku," ujar Kepala Desa Sagu Taufik Nasrun, dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020).
Sementara itu, satu warga mengaku pernah melakukan kontak. Dia pun bersedia menjalani rapid test Covid-19. Dan hasil menunjukkan dirinya nonreaktif.
Selain menolak rapid test Covid-19, 21 warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 itu juga tak menjalani karantina mandiri.
"Sampai saat ini 21 warga yang tolak rapid test juga tidak menjalani karantina mandiri. Saya juga masih lakukan koordinasi dengan Camat Adonara," kata Taufik.
Akibat dari penolakan itu, sejumlah desa tetangga terpaksa menutup akses jalan menuju dan keluar dari Desa Sagu.
Baca Juga: Jubir Sebut 80% Pasien Covid-19 OTG, WHO: Kasus OTG Covid-19 Tergolong 'Sangat Langka'
Hal ini dilakukan karena warga di desa tetangga khawatir akan terjadi penyebaran virus corona dari warga Desa Sagu yang diduga melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar