“Kita harus berani mencoba dan kita harus berani mengerjakan, protokol-protokol yang ada itu kita harus ikuti dengan baik. Kita harus sampaikan ke semua, mulai helper, driver mereka harus mengerti protokol-protokol itu dengan ketat, tidak boleh ceroboh,” ujar Risma, saat menggelar sosialisasi bersama para pengelola transportasi melalui video teleconference di Halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (11/06/2020).
Baca Juga: Cara Risma Tangani Covid-19 di Surabaya Buat Ahli Kesehatan Unair Angkat Bicara
Menurut Risma, para petugas transportasi bukan hanya menaati protokol, tetapi juga harus bertindak tegas dalam menegur penumpang yang berada dalam kondisi sakit.
"Jika ada penumpang dalam kondisi sakit batuk atau sesak napas, maka sopir harus berani mengingatkan agar tidak menumpang, tidak jadi naik," jelas Risma.
Tak hanya itu, Risma juga menyebut, pihak pengelola juga harus disiplin dalam mengatur jarak antar penumpang.
Misalnya, di dalam bus tersebut kapasitas satu baris kursi diisi tiga orang, maka ke depan harus disi dua penumpang.
Source | : | infosurabaya.id |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar