GridHEALTH.id - Hampir setiap hari, kasus positif virus corona di dunia terus bertambah.
Misalnya di Rusia, hingga Sabtu (13/6), jumlah kasus virus corona bertambah 8.987 orang sehingga kini menjadi lebih dari 511 ribu orang mengidap Covid-19.
Baca Juga: Belum Usai Masalah Virus Corona, China Digempur Miliaran Belalang yang Bisa Sebabkan Kematian
Namun dibalik penambahan kasus positif Covid-19 di Rusia, negara adidaya tersebut kini diserang sekawanan kutu mutan baru yang menyeramkan.
Dikabarkan, kutu mutan tersebut dapat menghisap darah dan mampu menyebabkan kerusakan otak.
Baca Juga: Penjaga Sekolah di Medan Temukan Peghisap Sabu dan Kondom di Kelas, Padahal Murid Belajar di Rumah
Kutu mutan ini termasuk dilaporkan telah menyerang lebih dari 17 ribu kasus.
Dikutip dari Hindustan Times, Menteri Pertahanan Rusia, Zvezda mengatakan bahwa wilayah ini telah dilanda kawanan besar kutu hibrida dan di satu wilayah, yaitu Siberia.
"Kutu mutan yang menyerang ini bukan berita utama tabloid tetapi fakta," kata laporan Zvezda.
Kutu menempel pada manusia dari rumput panjang dan pendek sebelum menemukan tempat untuk menggigit korban mereka, dari mana mereka menghisap darah.
Baca Juga: Supaya Nasi Bisa Tahan Lama Tak Mudah Basi, Ada Hukum Fisikanya, Berikut Tipsnya dari Dosen ITB
Kutu mutan 'mampu membawa agen infeksi yang terkait dengan kedua spesies induk' dan semua orang yang digigit kutu harus mencari bantuan medis untuk memeriksa apakah makhluk itu terinfeksi.
Rumah sakit kehabisan vaksin dan obat untuk jenis penyakit yang dapat menyebabkan kutu pada manusia.
Ini termasuk ensefalitis dan penyakit Lyme.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19 dan PSBB Transisi, DKI Jakarta Hari Ini Buka 16 Ruang Terbuka Hijau
Melansir laman WebMD, ensefalitis atau radang otak merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan otak yang dapat menyebabkan gejala gangguan saraf.
Gejala gangguan saraf yang ditimbulkan dapat berupa penurunan kesadaran, kejang, atau gangguan dalam bergerak.
Ensefalitis dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
Sementara dilansir dari Mayo Clinic, penyakit Lyme ditularkan melalui kutu berkaki hitam yang terinfeksi, umumnya dikenal sebagai kutu rusa.
Umumnya, gejala penyakit Lyme ini akan terasa setelah 30 hari seseorang mengalami gigitan kutu.
Baca Juga: Manusia Sakti, 2 Kali Terpapar Covid-19 Pria Asal Sukabumi Ini Selalu Menang Lawan Virus Corona
Gejala yang dialami seperti ruam merah, ruam kulit yang membelah dan menyebar luas, nyeri sendi, gangguan neurologis (saraf), bahkan gangguan jantung.
Terlepas dari itu, ada sekitar 17.242 orang telah digigit kutu, di antaranya 4.334 anak-anak, dengan 36% dikatakan memiliki penyakit Lyme.
Para ahli mengatakan bahwa musim dingin yang ringan dipandang sebagai alasan utama kenaikan angka kutu. (*)
#hadapicorona
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,Hindustan Times |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar