Melansir Academy of Nutrition and Dietetics, keracunan makanan biasanya karena penanganan makanan dan memasak yang tidak benar.
Daging yang terkontaminasi mungkin tidak terlihat, terasa atau berbau berbeda dari makanan yang aman dikonsumsi.
Gejala keracunan makanan bervariasi dari satu orang ke orang lain, termasuk gangguan pencernaan dan sakit perut setelah makan daging merah atau unggas.
Gejala-gejala ini dapat berkembang secepat 30 menit hingga beberapa hari setelah makan daging yang telah terinfeksi.
Sebuah studi pada Agustus 2018 yang diterbitkan dalam BMC Research Notes melaporkan bahwa patogen bawaan makanan adalah penyebab utama penyakit dan kematian di negara-negara yang kurang berkembang.
Para peneliti menilai kualitas bakteriologis dari berbagai daging mentah.
Baca Juga: Tergolong Orang Paling Rentan, Inilah 9 Cara Pencegahan Penularan Virus Corona bagi Lansia
Hasil studi melaporkan adanya bakteri E. coli, salmonella, shigella dan vibrio dalam jumlah yang lebih tinggi dari standar mikroba yang direkomendasikan, yang dapat menempatkan konsumen pada risiko terkena penyakit bawaan makanan.
Namun terlepas dari itu, Dorce Gamalama pun akhirnya mendapat suntikan infus dari dokter yang tengah berada di rumah Raffi Ahmad. (*)
Source | : | YouTube,eatright.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar