"Jadi kami keluarga, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa karena saya memahami protokol kesehatan, protokol Covid bahwa itulah kehati-hatian rumah sakit," terang dia.
"Meskipun memang ada beban buat keluarga, karena keluarga meyakini almarhum tersebut bukan Covid," tambahnya.
Marwan mengatakan setelah swab keluar ia langsung berkoordinasi dengan pihak direktur rumah sakit Sekarwangi guna mengurus ulang pemakaman Eha.
"Almarhum Ibu Eha ini ingin disempurnakan cara pemakamannya dan sekaligus memulihkan nama baik keluarga," ujarnya.
Dirinya mengatakan setelah Eha divonis dan dimakamkan sebagai PDP, keluarga besar Eha menjadi dijauhi dari warga sekitarnya.
"Karena kami sadari memang setelah almarhum meninggal ada situasi yang tidak nyaman secara psikologis, keluarga merasa terasing," papar Marwan.(*)
Baca Juga: Bukti Kuat Infeksi Covid-19 Bisa Disembuhkan, Pasien Koma Karena Corona Bisa Kembali Pulih
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,TribunWow |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar