GridHEALTH.id - PDP Corona di Parepare Kabur Bawa 2 Anak, Saat Jalani Karantina di Rumah Sakit
Pasien dalam pemantauan (PDP) Corona yang kabur saat menjalani karantina di rumah sakit kembali terjadi.
Kali ini PDP yang kabur tersebut diketahui merupakan dua pasien karantina di rumah sakit umum Andi Makasau, Parepare, Sulawesi Selatan.
Mereka terdiri dari ibu dan anaknya, yang berusia 12 tahun.
Dua pasien kabur dari lokasi isolasi di rumah sakit, pada Jumat (19/6/2020) pagi.
Bersama seorang anaknya yang lain, yakni seorang balita, sang ibu terlihat warga di Pelabuhan Nusantara, hendak menyeberang ke Makassar.
Tim gugus tugas Covid-19 Kota Parepare pun terus melacak keberadaan PDP Corona yang kabur dengan dua orang anaknya itu.
Baca Juga: Niat Les Mengemudi, Adik Bertrand Antolin Kena Pelecehan Seksual, Benarkah Pelakunya Seorang Wanita?
Baca Juga: 5 Maklumat IDAI Untuk Orangtua; Perlindungan Selama Pandemi Covid-19
Tim gugus tugas melacak dengan menunjukkan foto PDP Covid-19 yang dicari, kepada warga.
Pencarian juga melibatkan personel Polres Parepare.
Pemeriksaan kemudian dilakukan di tiga perbatasan Parepare dan pelabuhan.
Untuk mengejar PDP Corona yang kabur dari rumah sakit, gugus tugas Covid-19 Parepare, merazia tiga lokasi perbatasan.
Setiap pengendara yang melintasi perbatasan Parepare, diperiksa, yakni perbatasan Parepare-Kabupaten Barru, Parepare-Kabupaten Sidrap dan Parepare-Kabupaten Pinrang.
Baca Juga: Akui Tak Pernah Minum Miras dan Negatif Narkoba, Bintang Emon Jujur
Baca Juga: 5 Maklumat IDAI Untuk Orangtua; Perlindungan Selama Pandemi Covid-19
Lokasi pasien kabur di pelabuhan kemudian dibersihkan warga menggunakan cairan disinfektan.
Namun terlepas dari itu, sebenarnya penting untuk disadari bahwa karantina bagi pasien positif Covid-19 berguna untuk meminimalisir penyebaran virus corona.
Sebab diketahui virus corona sangat cepat sekali penularannya.
Baca Juga: 400 Santri Jalani Rapid Test, Wapres Khawatir Terjadi Penularan di Pondok Pesantren
Apalagi menurut Prof Jonathan Ball mereka yang dirawat inap atau dikarantina nantinya diberikan perawatan untuk melawan gejala-gejala penyakit, selagi sistem kekebalan tubuh mereka memerangi virus.
Apalagi dalam beberapa kasus pasien Covid-19 bisa mengalami pneumonia, sehingga membuatnya membutuhkan alat bantu pernapasan oksigen bahkan sampai seperti ventilator.
Baca Juga: Inilah Orang yang Akan Mendapatkan 10 Vaksin Virus Corona Perdana yang Sudah Disiapkan WHO
"Jika seorang pasien menunjukkan gejala [kesulitan] bernapas, mereka [pihak rumah sakit] akan memberi bantuan untuk bernapas. Jika ada tekanan pada organ tubuh, mereka akan mencoba mendukung tubuh untuk meringankan tekanan," kata Prof Ball.
Sehingga seorang pasien yang dinyatakan positif virus corona sebaiknya tidak menolak untuk dikarantina ataupun diisolasi saat hasil tes menunjukan positif Covid-19.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas TV,BBC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar