GridHEALTH.id - Wabah penyebaran virus corona yang menyebabkan tak sedikit orang menderita penyakit Covid-19, tak dipungkiri bisa menyebabkan penderitanya menjadi stres.
Bahkan, jika stres yang dialami pasien Covid-19 terus meningkat bisa berakibat fatal.
Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, menunjukkan adanya keterkaitan antara tingkat stres dan risiko kematian pasien Covid-19.
Pada studi itu dijelaskan, pasien Covid-19 dengan kadar hormon kortisol yang sangat tinggi dalam darahnya cenderung lebih cepat memburuk dan lebih berisiko meninggal dunia.
Salah seorang Dokter Spesialis Paru yang juga merupakan Juru Bicara Gugus Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi, membeberkan langkahnya dalam merawat pasien Covid-19 agar terhindar dari stres.
Dikutip dari Tribun Manado, dr Yovi mengungkapkan selama merawat pasien Covid-19 dia selalu mengganti semua saluran televisi.
Bukan tanpa sebab, hal itu dilakukannya agar menghindari pasien Covid-19 menyaksikan berita seputar virus corona.
Sebab, menyaksikan berita tentang pandemi secara terus menerus tak dipungkiri bisa menyebabkan setiap orang menjadi stres, termasuk pasien Covid-19.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kita untuk mengurangi waktu menonton atau mendengarkan pemberitaan seputar pandemi Covid-19 agar kita tidak khawatir berlebihan.
"Kita bisa membayangkan pasien Covid-19 di ruang isolasi. Jangankan Covid-19, pasien PDP (pasien dalam pengawasan) saja di ruang isolasi itu stresnya luar biasa," ungkap dr Yovi, seperti dikutip dari Tribun Manado, Jumat (12/6/2020).
Baca Juga: Cegah Stres di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut Arahan dari Kemenkes
Selain itu, langkah lainnya yang juga dilakukan dr Yovi agar pasien Covid-19 tidak menjadi stres yaitu menyempatkan diri untuk bercerita dan bersenda gurau dengan pasien meskipun dirinya tertutup dengan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
"Karena kita tahu begitu orang stres, ada namanya stres oksidatif. Begitu stres oksidatif meningkat, imunitasnya pasti turun. Inilah yang kita jaga psikologis pasien," tutur dr Yovi.
Bahkan, agar pasien Covid-19 senantiasa nyaman, dokter yang menangani pasien di dua rumah sakit ini juga menyampaikan langkah yang dilakukannya kepada para dokter dan tim medis lainnya yang menangani pasien Covid-19.
"Supaya kita bisa membuat pasien itu lebih nyaman walaupun dia di ruang isolasi, sehingga mereka sembuh lebih cepat," ujarnya.
dr Yovi diketahui bertugas di RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau dan RS Eka Hospital di Pekanbaru, yang berkolaborasi dengan dokter paru lainnya.
Baca Juga: Hindari Stres di Masa Pandemi Covid-19, Berikut Challenge Viral yang Bisa Dicoba
Selama kurang lebih tiga bulan dr Yovi juga bertugas menangani kasus Covid-19 di Provinsi Riau. Karenanya, selain sibuk merawat pasien, dia juga selalu melayani wartawan yang hampir setiap hari melakukan konfirmasi terkait perkembangan kasus Covid-19.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Tribun Manado |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar