Partisipan juga diminta untuk melakukan pengukuran terkait gejala depresi dan kecemasan yang mereka alami.
Sebanyak 113 partisipan diminta untuk melakukan pemindaian mengenai bagaimana ingatan, perhatian, berpikir positif, bahasa, serta fungsi kognitif lain bekerja.
Berdasar penelitian, seseorang dengan pola pikiran negatif berulang yang lebih tinggi menunjukkan penurunan kognitif lebih besar selama jangka waktu empat tahun.
"Depresi dan kecemasan di usia paruh baya dan manula telah diketahui sebagai faktor risiko demensia. Kami menemukan bahwa pola berpikir tertentu yang tampak pada depresi dan kecemasan bisa menjadi penyebab mengapa seseorang dengan penyakit ini cenderung mengidap demensia," terang peneliti Natalie Marchant.
Baca Juga: Merasa Lemas dan Lamban Sepanjang Hari, Waspadai Kelebihan Gula
Baca Juga: 7 Manfaat Minum Air Lada, Turunkan Berat Badan Hingga Sehatkan Tulang
Baca Juga: Patah Tulang, Ke Dokter Atau Ke Tukang Urut? Ini Jawabannya
"Berdasar hasil penelitan lain yang menghubungkan risiko demensia dengan depresi dan kecemasan, kami mengetahui bahwa sering berpikir negatif hingga kronis dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko demensia. Sebaliknya selalu berpikir positif membawa kita terhindar dari risiko-risiko itu," pungkas Marchant. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Medical Daily,suara.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar