GridHEALTH.id - Merebaknya kasus virus corona, tak dipungkiri menimbulkan adanya dampak buruk yang bisa terjadi.
Bukan hanya berdampak pada kesehatan maupun kondisi ekonomi, melainkan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Baru-baru ini di penyerangan suami kepada istri terjadi di Mesir yang dipicu pandemi Covid-19.
Pasalnya, seorang suami justru nekat melemparkan sang istri dari lantai 5 apartemen usai mengetahui kondisi wanita berusia 25 tahun yang merupakan istrinya itu dinyatakan positif virus corona.
Akibatnya, sang istri mengalami patah tulang punggung yang parah, seperti dilansir dari surat kabar Al Watan.
Surat kabar itu mengutip sumber keamanan bahwa pria itu ditangkap dan diduga mengakui kejahatan itu dipicu oleh perselisihan antara suami istri yang terus-menerus terjadi, yang diperparah oleh kondisi sang istri yang dinyatakan positif virus corona.
Ketika perkelahian antar keduanya terjadi, suami nekat melemparnya dari lantai 5 dan korban jatuh ke tanah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Hingga akhirnya para tetangga membawanya ke rumah sakit untuk dirawat.
"Saya takut terinfeksi," kata pria tersebut kepada polisi.
Baca Juga: Covid-19 Bikin Stres, Pria Ini Sampai Nekat 'Lempar' Istrinya Dari Lantai 7 Apartemen
“Istri saya melakukan tiga tes, yang semuanya memastikan dia terinfeksi. Jadi saya memintanya untuk meninggalkan rumah. Tetapi ketika dia menolak, saya mendorongnya. " tambah dia.
Sejauh ini, tim investigasi belum mendapatkan kesaksian istri untuk menentukan realitas insiden dan penyebabnya, karena dia diisolasi setelah operasi tulang belakang, kata polisi.
Baca Juga: Makin Suram, Banyak Pemuda di New York Berjemur Sambil Bertelanjang Tanpa Patuhi Protokol Covid-19
Sementara itu, sang suami telah ditahan di penjara sambil menunggu penyelidikan polisi.
Dilansir dari Arabnews, Aly Mazyad, konsultan ahli bedah ortopedi di Rumah Sakit Universitas Ain Shams di Kairo, mengatakan rumah sakit telah mendirikan ruang operasi khusus di departemen karantina karena wanita itu terinfeksi virus corona.
Infeksinya stabil tetapi dia tetap dalam kondisi kritis dan bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk sepenuhnya pulih, katanya.
Insiden ini menyoroti peningkatan kekerasan dalam rumah tangga selama penguncian wilayah akibat virus corona, tidak hanya di Mesir tetapi di seluruh dunia.
"Tidak ada jalan keluar, tidak ada taman umum atau pusat hiburan untuk dikunjungi, dan keluarga-keluarga tinggal untuk waktu yang lama bersama di tempat yang sama," kata psikiater Nermeen Geed.
Adapun faktor lain yang juga berkontribusi terhadap ketegangan domestik, seperti penutupan sekolah, kesepian, masalah keuangan dan kebosanan, katanya.
“Kita semua berada dalam satu kapal, melawan musuh yang tidak dikenal. Jadi kita semua harus sepakat tentang bagaimana hidup berdampingan dan menghadapi keadaan ini. " ujar dia.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Arab News |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar