GridHEALTH.id - Masa pandemi virus corona (Covid-19) rupanya dimanfaatkan betul oleh Stand up comedian Pandji Pragiwaksono.
Dimana selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pria berusia 41 tahun itu sukses menurunkan berat badannya hingga 13 kg.
Pandji menuturkan bahwa selama di rumah ia tengah rajin menjalani diet plant, yakni pola makan dengan sumber nabati sebagai makanan pokok.
Sebagai individu yang menjalani diet plant based, Pandji sendiri mulai memilah makanan dan hanya mengonsumsi makanan dari tanaman seperti, buah dan sayuran saja.
Akan tetapi Pandji mengaku tak mengurangi minyak dan garam dalam piringnya.
Pandji juga selalu menjaga jam makannya yakni sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.
Baca Juga: Berpikir Positif dan Optimis Bisa Cegah Terserang Pikun di Hari Tua
Baca Juga: Update Covid-19; Perubahan Serangan Virus Corona di DKI Jakarta, Kelompok Masyarakat Ini Kini Rentan
Ia bisa makan apa saja yang disajikan di meja makan, namun lagi-lagi, tanpa mengonsumsi daging dan ikan.
“Kadang saya suka makan gudeg ya gudegnya aja. Kalau telur masih makan,” katanya.
Untuk makan malam, jika masih merasa lapar, Pandji kembali mengonsumsi muesli dengan susu plant based.
Dalam menjalani diet ini, Pandji tak mengonsumsi asupan tambahan. Ia hanya meminum susu plant based dan vitamin C saja.
Baca Juga: Virus Corona Berujung Petaka, Lantaran Takut Tertular Suami 'Lempar' Istri dari Lantai 5 Apartemen
Walau bisa dibilang sukses, Pandji tak ingin dietnya ini diadopsi begitu saja oleh masyarakat.
“Jadi gue enggak bisa dijadikan patokan, apalagi badan kita beda, metabolisme beda, gaya hidup beda dan masih banyak lagi. Yang bisa diambil mungkin prinsip-prinsipnya,” kata Pandji diansir dari Kompas.com (26/6/2020).
Mski begitu ia tak sungkan mengungkapkan tips agar dapat dengan konsisten menjalani diet. Berikut penuturannya;
Baca Juga: 26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Efek Jangka Pendek dan Panjangnya Cepat dan Mematikan
1. Motivasi
Pandji mengatakan, untuk yang akan memulai menjalani diet, kamu harus memiliki motivasi yang lebih kuat dari biasanya.
Seperti dirinya yang tadinya hanya memiliki motivasi ingin sehat saja, namun rupanya motivasi itu tidaklah cukup.
Pandji mengaku termotivasi sejak pernah tiba-tiba tak sadarkan diri saat berlibur di Bali bersama keluarganya.
Baca Juga: Sudah Sembuh dari Infeksi Covid-19? Awas, Bisa Jadi Corona Hanya Tertidur dalam Tubuh
“Ternyata ketakutan jadi motivasi yang mendorong saya, takut kejadian kayak waktu itu,” ujarnya.
Untuk itu, kamu perlu kembali melihat apakah motivasimu untuk diet dan memulai gaya hidup sehat sudah cukup kuat membuatmu tetap disiplin atau tidak.
“Kalau enggak ada perubahan pada diri kita, jangan-jangan kita salah menggunakan sesuatu untuk motivasi,” katanya.
Baca Juga: Terbukti Alat Rapid Test itu Murah! Hanya 75 Ribu Rupiah per Paket
2. Tak langsung dengarkan orang lain
Menurut Pandji, untuk yang ingin melakukan diet, jangan langsung menerapkan diet yang dijalani orang lain, walau orang tersebut terlihat berhasil dalam waktu yang relatif singkat.
Untuk menerapkan sebuat diet, Pandji menyarankan untuk mencoba mencari diet yang tepat dengan kondisi tubuh dan usia masing-masing.
“Jalani proses untuk menemukan apa yang tepat untuk kita,” kata Pandji.
Baca Juga: KDRT Meningkat di China Selama Pandemi Virus Corona, Wanita Bisa Akses Pelakunya di Internet
3. Jangan pilih yang sulit
Diet memang sebaiknya tidak menyusahkan diri sendiri. Pola makan yang baru juga diharapkan tidak menyusahkan orang sekitar kita.
Seperti harus menyiapkan menu khusus atau harus memilih restoran khusus hanya harena kita sedang diet.
“Usahakan jangan bikin kita susah dan jangan bikin orang susah, karena itu yang bikin kita merasa berat,” kata Pandji.(*)
Baca Juga: IDI: Tingkat Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
#berantasstunting #hadapicorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Turunkan Berat Hingga 13 Kg, Pandji Pragiwaksono Beri Tahu Rahasianya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar