GridHEALTH.id - Provinsi Jawa Timur kini resmi menempati posisi pertama penyebaran virus corona di Indonesia, yaitu sebesar 11.508 kasus.
Bahkan Kota Surabaya kini menjadi salah satu kota yang ikut menyumbangkan jumlah kasus positif Covid-19 terbesar di Jawa Timur.
Namun di balik meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Pahlawan ini, ada nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang selalu dielu-elukan.
Wali Kota Risma dinilai telah lambat menangani penyebaran virus corona di Surabaya, bahkan belakangan ini, Presiden Joko Widodo sedikit menyentil kinerja wanita 58 tahun itu.
Baca Juga: Studi Terbaru: Kebanyakan Anak-anak Tidak Mengalami Penyakit Covid-19 Parah
Sayangnya, setelah menganggap santai ultimatum Jokowi, kini Risma malah menangis hingga bersujud di kaki seorang dokter perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.
Hal tersebut terjadi saat Risma melakukan audiensi dengan IDI Surabaya di Balai Kota, Senin (29/6/2020).
Bahkan, Risma sempat dua kali bersujud di depan salah seorang dokter hingga tersedu-sedu.
Ceritanya, salah satu dokter yang hadir dalam audiensi itu menyampaikan terkait penuhnya rumah sakit.
Baca Juga: Jokowi Ultimatum Jajarannya; Jangan Ada Lagi Kasus Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19
Sontak, hal itu sempat membuat rapat terhenti sejenak.
Dokter berinisial S itu menyampaikan, rumah sakit mengalami kelebihan kapasitas dan masih banyaknya warga yang tidak patuh protokol kesehatan guna pencegahan virus corona.
"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami enggak terima, kami tidak bisa masuk di sana," kata Risma, dengan suara parau dengan matanya yang merah saat menangis tersedu, seperti dilansir Surya.co.id.
Baca Juga: Ratusan Kandidat Vaksin Segera Tersedia, Namun Tak Ada Jaminan Mana yang Berhasil
Salah satu rumah sakit yang disebut penuh adalah RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Padahal pihaknya berulang kali ingin masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu, tetapi tidak bisa.
Sempat ingin memberikan bantuan, tetapi ditolak.
Risma merasa kesulitan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Ancaman Reshufle dan Soal Anggaran Kesehatan, Jokowi ke Menkes : 'Segera Keluarkan Uangnya'
Padahal, beberapa upaya penuh tengah digencarkan agar wabah virus corona ini dapat terus dikendalikan di Surabaya.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," kata Risma sambil menangis.
Sebelumnya, baru-baru ini Risma tengah diperhatikan Presiden Jokowi.
Kamis (25/6) lalu, Jokowi melakukan peninjauan Posko Penanganan dan Penanggulangan Covifd-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi sempat menyampaikan tegurannya atas kedisiplinan warga Surabaya.
Pasalnya menurut Jokowi sebanyak 70% warga Surabaya ternyata masih tidak disiplin mengenakan masker, padahal saat ini kota tersebut menjadi pusat penyebaran wabah dengan tingkat serangan tertinggi se-Indonesia. (*)
#hadapicorona
Source | : | Surya.co.id |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar